Ilustrasi kereta api yang dioperasikan bandara. (Foto: Istimewa) |
“Kapasitas daya angkut
kereta api dalam satu tahun mencapai 20-30 juta orang,” ujar Direktur Operasi
dan Teknik PT Angkasa Pusar 2 (Pesero) Djoko
Murjatmodjo, menjawab pertanyaan TangerangNET.Com, Selasa (7/7/2015) malam saat
acara buka puasa bersama.
Djoko menjelaskan fasilitas
kereta api yang dibangun sekarang ini memanjang dari Terminal 3, Terminal 2,
dan Terminal 1. “Bisa dihubungkan antara satu terminal dengan terminal lainnya dengan
kereta otomatis yakni tanpa masinis,” ungkap Djoko.
Pembangunan kereta api
tersebut, kata Djoko, bukan hanya di seputar Bandara saja tapi menjangkau Batu
Ceper dan Cengkareng. Kemudian dari Bandara sepanjang 8 kilmeter menghubungkan ke Manggarai, Tanah Abang, dan Dukuh Atas.
“Persis di depan Hotel
Sangri La (Jakarta Pusat-red) akan dibangun Stasiun Sudirman. Stasiun ini direncanakan untuk calon penumpang yang akan menuju Bandara Soekarno Hatta,” urai Djoko.
Meskipun pembangunan kereta
api gencar dilaksanakan, imbuh Djoko, tetap ada hambatan yakni belum bisa
dibebaskan tanah seluas 7.000 meter
persegi. “Insya Allah masalah ini bisa segera diselesaikan,” ucap Djoko.
Sementara itu,
Direktur Keuangan PT AP 2 Andra Agussalam menyebutkan secara keseluruhan
pembangunan fasilias kereta api tersebut sudah mencapai 77 persen. Dari nilai
total Rp 4,7 triliun yang sudah dibayarkan mencapai Rp 2,7 triliun atau sekitar
42,6 persen.
Para direksi PT AP 2 saat memberi penjelasan: sudah berjalan. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
Mengenai pelaksana
pembangunan proyek tersebut , kata
Djoko, adalah sebuah anak perusahaan PT AP 2 hasil
kerjasama dengan PT Kereta api Indonesia (KAI). Dengan komposisi saham 40 dan
60 persen.
“Saham PT Angkasa Pura sebanyak 40 persen dan PT KAI sebanyak 60 persen,” tutur Djoko. (ril)
“Saham PT Angkasa Pura sebanyak 40 persen dan PT KAI sebanyak 60 persen,” tutur Djoko. (ril)
0 Comments