Bupati Tangerang Ahmed Zaki: saksikan penimbunan. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
NET – Akibat musim
kemarau dan jebolnya Pintu Air Sepuluh (PAS) Sungai Cisadane di Jalan Sangego, Kecamatan Neglasari,
Kota Tangerang, kawasan Tangerang Raya krisis air bersih. “Ini, kita sekarang
dalam kondisi darurat air bersih,” ujar Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar,
Rabu (29/7/2015).
Bupati Ahmed Zaki
bersama Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah melakukan peninjauan ke Pintua
Air Sepuluh untuk menyaksikan perbaikan jebolnya salah satu pintu air. “Air sudah
surut akibat musim kemarau dan ditambah jebol salah satu pintu, membuat pasokan
air terganggu,” ungkap Bupati Ahmed.
Bupati Ahmed
menjelaskan akibat jebolnhya Pintu Air Sepuluh ada 17 kecamatan di kabupaten
Tangerang yang terganggu pasokan airnya. Hal ini tidak bisa dibiarkan dan harus
ada penanganannya yang cepat dari Pemerintah pusat.
“Pintu air sudah
ditinjau Kementerian Pekerjaan Umum dan bahkan Presiden Jokowi sudah datang ke
sini. Kasihan Presiden Jokowi, kalau ini dibiarkan dan tidak bisa ditangani
secara cepat. Kita berharap ada perhatian dari Bapak Presiden,” harap Bupati
Ahmed Zaki.
Masalah air bersih,
kata Zaki, adalah kebutuhan mendasar setiap manusia sehingga tidak bisa
ditunda-tunda. “Demi warga Kabupaten Tangerang, saya berharap Bapak Presiden
secepatnya punya perhatian terhadap rusak Pintu Air Sepuluh ini. Pasokan air dari
Pintu Air Sepuluh ini meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota
Tangerang Selatan ,” tandas Ahmed Zaki.
Sementara itu,
Walikota Tangerang Arief mengatakan akibat jebolnya pintu air tersebut pasokan
air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng (TB), Selasa (28/7/2015)
kepada pelanggan terhenti sejak pukul 09:00 sampai pukul 21:00 WIB.
“Namun, kini sudah
bisa mengalir kembali tapi masih bersifat sementara. Oleh karena itu, perlu ada
penanganan yang permanen atau rehab total dari Pemerintah pusat,” ujar Arief.
PDAM Tirta Benten,
kata Arief, juga menyuplai air ke Bandara Soekarno Hatta (BSH). “Kemarin suplai
air ke Bandara masih berjalan normal. Kita menjaga suplai air jangan sempat terhenti. Kalau
suplai air ke Bandara terganggu atau terhenti sama sekali dapat merusak citra
Indonesia di mata pengguna jasa penerbangan internasional,” ungkap Walikota
Arief.
Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah: Presiden perlu turun tangan. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET/Com) |
Walikota Arief
mengatakan untuk mengatasi jebolnya salah
satu pintu air, dikerahkan 160 oerang untuk menimbun kebocoran agar air tidak
langsung mengalir ke laut. Awalnya, hanya 30 orang yang bekerja tapi mengingat
kebocoran cukup besar lalu tambah tenaga menjadi 160 orang.
“Kita tidak bisa
main-main atau santai menghadapi krisis air bersih. Sebelum Pemerintah pusat
turun, saya sebagai kepala daerah yang ketempatan Pintu Air Sepuluh harus
segera bertindak mengatasi masalah ini,” tandas Arief. (ril)
0 Comments