Kemacetan lalu lintas di Jalan Pahlawan Seribu BSD semakin parah setelah Bundaran Air Mancur digusur. (Foto: Angga, TangerangNET.Com) |
NET - Kemacetan lalu
lintas sudah tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat Indonesia. Kemacetan akan
terus terjadi bila volume permintaan kendaraan pribadi terus meningkat
sedangkan kondisi jalan membutuhkan ruang yang lebih besar dari kapasitas yang
tersedia.
Tak ayal, kemacetan di
kota-kota besar termasuk kota modern tidak dapat dihindari. Kota Tangerang
Selatan (Tangsel) yang sering disebut bayi ajaib pun belum dapat mengatasi atau
pun mengurangi kemacetan di wilayahnya. Nyatanya, kota dengan motto Cerdas,
Modern, dan Religius ini bukan mengurangi kemacetan malah mencoba menambah
kemacetan.
Pasalnya, Bundaran Air
Mancur di kawasan BSD Jalan Pahlawan Seribu yang sudah dikenal oleh masyarakat
Tangsel dan sekitarnya disulap menjadi
lampu merah. Hal tersebut mengundang kecemasan dan keluhan dari masyarakat
sekitar yang biasa melewati jalan tersebut.
Rahmat, 47, warga asli
Lengkong Wetan RT 03/92 mengatakan dirinya merasa bingung dengan keberadaan
lampu merah yang ada di Jalan Raya Serpong.
"Awalnya, saya
sempat bingung dengan dihancurkannya Bundaran Air Mancur di BSD. Kenapa sekarang
berubah jadi lampu merah bikin macet saja, emang mau dijadiin apa lagi?"
ujar Rahmat keheranan.
Rahmat menambahkan
dirinya merasa kecewa dengan Pemerintah Kota Tangerang Selatan dalam membuat
sebuah perencanaan yang tanpa didasari oleh kebutuhan masyarakatnya, terutama
soal jalan.
"Jalan itu kan
kebutuhan yang paling pertama buat warga. Mau pergi kerja, sekolah atau yang
lainnya pasti jalan yang tidak macet dan bagus yang dipilih. Ini kayaknya
kepentingan swasta dah. Mungkin upeti ke pejabatnya gede, sampai ada lampu
merah di situ sih," jelas Rahmat menyindir.
Di tempat yang
berbeda, Rita, 38, warga Jelupang RT 17/06 mengatakan dirinya mengharapkan agar
Pemerintah Kota Tangerang Selatan mengembalikan fungsi jalan seperti sebelumnya. (re/ril)
0 Comments