Audiensi Batan dan Walikota: perlu publikasi hasil penelitian. (Foto: Istimewa) |
NET - Teknologi
pengembangan iradiator akan menjadi salah teknologi yang dapat langsung
dirasakan oleh masyarakat dalam waktu dekat. Rencananya, proyek ini akan
selesai pada 2017, kata Kepala Badan Tenaga Nuklir (Batan) Djarot S Wisnubroto,
Senin (22/6/2015).
Sedangkan untuk Program
Reaktor Daya Eksperimen (RDE) membutuhkan waktu yang relatif panjang sekitar
7-10 tahun. Pemerintah daerah diharapkan
untuk terus membantu Batan, khususnya dalam menyosialisakan kepada masyarakat
sekitar.
"Pengembangan ini
membutuhkan dukungan penuh dari Pemerintah daerah setempat, khususnya guna menyosialisakan
kepada masyarakat akan dampak positif dari teknologi ini," ungkap Djarot S
Wisnubroto saat audiensi dengan Walikota Tangerang.
Walikota Tangerang
Arief R. Wismansyah menimpali mendengar istilah nuklir mungkin sebagian besar masyarakat akan langsung
berpikir tentang dampak radiasi negatif yang akan dihasilkan. Meskipun tanpa disadari bahwa nuklir dapat menjadi salah
satu potensi energi terbarukan yang ke depannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
"Paradigma masyarakatnya dulu yang harus
diubah. Selama ini kalau dengar
nuklir bawaannya pasti ada hubungannya dengan hal yang menakutkan. Ya bom-lah, atau radiasi-lah," tutur Arief.
Batan, menurut Walikota, harus bisa memberikan pemahaman terlebih dahulu
terhadap dampak positif yang dapat dihasilkan oleh nuklir kepada masyarakat. Selama ini penelitian yang dilakukan oleh Batan cenderung tertutup dan tidak terpublikasikan,
apalagi manfaatnya pun belum terasa di masyarakat.
"Selama ini, saya saja tidak tahu kalau Batan punya reaktor di
Puspitek. Selain kurang sosialisasi, kita dan masyarakat juga belum merasakan langsung manfaat dari penelitian yang dibuat oleh
Batan,"
tambah Walikota.
Selanjutnya, Walikota mendorong agar Batan menyediakan teknologi yang manfaatnya dapat
langsung dirasakan oleh masyarakat, baik dari sisi kesehatan, industri maupun kebersihan. Contohnya, bagaimana nuklir bisa menjadi salah satu
energi alternatif yang bisa
digunakan oleh industri besar sebagai pengganti dari batu bara.
"Tangerang banyak industri yang masih pakai batu bara, kan kalau
ada nuklir bisa dimanfaatkan.
Apalagi mungkin
biayanya bisa lebih murah," ucap Arief.
Sementara dari sisi kesehatan, Walikota berharap nuklir
ini bisa menjadi salah satu solusi penanganan kesehatan yang ada di masyarakat.
"Saya pernah mendengar dari
salah seorang profesor, yang menyampaikan kalau nuklir bisa dikembangkan untuk
memberantas nyamuk malaria ," tukas Walikota.
Terakhir sebelum mengakhiri pertemuan, Walikota
menyampaikan dukungannya terhadap pengembangan energi nuklir melalui Program
Reaktor Daya Eksperimen (RDE) yang dilakukan oleh Batan, selama pengembangannya
bertujuan sebagai solusi permasalahan yang ada di masyarakat. (ril)
0 Comments