Gedung Pusat Pemerintah Kota Tangerang: rembesan air. (Foto: Istimewa) |
NET - Gedung Pusat Pemerintahan Kota Tangerang
(Puspemkot) yang dibangun sejak tahun 2001 lalu, kini mulai bocor dan lantainya
retak-retak serta pecah. Padahal tiap tahun gedung tersebut memiliki angaran
pemeliharaan rutin dari APBD yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan pemantauan
di lapangan, bocornya gedung dan lantainya pecah-pecah di Puspemkot itu hampir terlihat di setiap lorong bangunan
yang berlantai lima tersebut, terutama yang terjadi di lantai tiga.
Selain
langit-langitnya bernoda kecoklat-cokatan karena terkena rembesan air, juga
terlihat kusam. Begitu pula dengan lantainya yang menggunakan keramik putih
berukuran sekitar 60 Cm persegi. Kini keramik-keramik tersebut mulai retak dan
pecah-pecah.
Dikonfirmasi masalah
itu, Tatang Sutisna, Asisten Daerah
(Asda 3) Pemda Kota Tangerang mengatakan
bocornya gedung Puspemkot Kota Tangerang bukan lantaran diterpa air hujan.
Melainkan karena rembesan air dari Air
Condition (AC) yang ada di setiap ruangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"AC-nya memang berada
di setiap ruangan. Tapi pembuangan pipa
airnya itu melintang di atas lorong. Sehingga bila pipa itu berembun,
menimbulkan rembesan ke plafon atau langit-langit ruangan tersebut," ucap Tatang.
Akibatnya,
langit-langit itu tidak tahan lama dan perlu perawatan. Namun, kata Tatang
untuk merawat langit-langit dan keramik itu dilakukan secara parsial "Jadi di mana yang rusak itu, yang kita
tangani dan tempatnya selalu berpindah-pindah," ungkap Tatang.
Adapun anggaran yang
disiapkan untuk melakukan perawatan gedung
tersebut setiap tahunnya mencapai Rp 200 juta. Namun dalam bentuk material seperti keramik berapa dus, kran,
dan pipa air berapa batang, Gipson, dan lain-lainnya.
Perawatan itu, kata
Tatang, ditangani lansung oleh bagian
umum Kota Tangerang. "Kalau pengerjaan ini, kita tangani sendiri karena
selaian nuilainya kecil, kerusakannya tidak bisa diprediksi," papar
Tatang. (man)
0 Comments