![]() |
Stand Gudang Garam: pelamar kerja banyak berpendidikan D-3. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
NET - Warga Kota
Tangerang belum siap bekerja di luar negeri atau di rantau orang. Hal tersebut
terbukti dari 6.000 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dibutuhkan, di Tangerang,
Banten, baru sebagian kecil saja yang berminat
mendaftarkannya ke Badan Nasional
Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BPN2T).
Hal tersebut diketahui
saat Job Fair Kota Tangerang yang sudah berlangsung dua hari , Selasa-Rabu (26-27/5/2015)
di Mal Tangerang City. Dari 4.000 pelamar hanya
234 TKI saja yang mendaftarkannya di sini.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Tangerang Abduh
Surachman saat penyelenggaraan Job Fair yang diselenggarakan Disnaker di Mal Tangerang City 26 - 28 Mei 2015,
mengatakan dengan diselenggarakan Job Fair ini diharapkan minat pencari kerja semakin bertambah.
Menurut Abduh, kurangnya
minat TKI bekerja di luar negeri karena ada beberapa
faktor.Terutama tempat yang jauh dari kampung halaman, kedua karena faktor
bahasa yang banyak belum dikuasai TKI.
Dijelaskannya, tahun
lalu TKI asal Tangerang, Banten, yang
mendaftar bekerja ke luar negeri jumlahnya sedikit, tak sampai 10 persennya
dari kebutuhan nasional. "Tahun 2015 ini , diperkirakan tak jauh berbeda
dengan tahun-tahun sebelumnya, " ujar Abduh.
Sebenarnya, imbuh
Abduh, kalau mau berkembang dan maju,
jangan mencari kerja di Tangerang
dan daerah saja, kalau perlu juga berani coba-coba bekerja di luar negeri.
Staf Badan Nasional
Penempatan dan Perlindu
manifacuring di Korea dan 200 TKI lagi
tenaga medis di Jepang. Namun sampai sekarang, TKI Tangerang, Banten
yang baru mendaftar di sini hanya
tercatat 234 TKI saja.
ngan Tenaga Kerja Indonesia (BPN2T) Urya yang mengikuti
penyelenggaraan Job Fair di Kota Tangerang, menuturkan sekarang BPN2T
membutuhkan sekitar 6.000 TKI, yang terdiri atas 5.800 TKI untuk tenaga
Bagi pencari kerja lulusann
SLTA sederajat, BPN2T mencari TKI untuk tenaga manufacturing pabrik di Korea, sedangkan untuk lulusan D3 ke
atas BPN2T mencari tenaga untuk perawat di negeri Sakura, Jepang. Dalam proses
penerimaan, mereka sebelum
diberangkatkan akan diuji terlebih dahulu oleh BPN2T bekerja sama dengan
perusahaan luar negeri yang membutuhkan tenaga kerja tersebut.
"Tentu tesnya
dilakukan secara selektif. Sebab, bekerja di luar negeri tentu berbeda penerimaan kerja yang ada di
perusahaan Indonesia," ujar Urya ,
staf bagian penempatan BPN2T di satndnya. (dang)
0 Comments