Satpol PP Kecamatan Jambe. (Foto: Istimewa) |
NET - Nasib ratusan
anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Kabupaten Tangerang semakin
memprihatinkan, mulai dari status belum jelas dan
honor bulanan pun terkadang tidak dibayar.
Padahal, tugas anggota
Satpol PP di lapangan harus berhadap dengan pengunjuk rasa dan pedangan kai
lima. Satpol PP bertangung jawab dalam
pengamanan gedung pemerintahan di Pusat
Pemerintah Kabupaten (Puspemkab)
Tangerang dan kecamatan.
His , salah seorang anggota Satpol PP kepada wartawan, mengatakan dirinya mengabdi di Pemerintah
Kabupaten Tangerang sekitar lebih 12 tahun. Tapi sampai saat ini nasibnya masih
belum pasti.
Tidak ada surat
pengangkatan dan honor maupun surat keterangan lainya. Bahkan lima tahun
belakangan, karena ada moratorium pengangkatan CPNS, Pemda dilarang mengangkat tenaga honorer
sehingga anggota Satpol PP tidak pernah
menerima honor bulanan.
"Kami hanya
menerima upah dari uang kegiatan. Ya sebulan saya biasa menerima Rp 1 juta, diakumulasi
dari kegiatan yang ada," ujar His, Senin (11/5/2015).
Dijelaskan, tak hanya
dirinya saja yang bernasib seperti hal
tersebut. Ada ratusan anggota Satpol PP baik di Pemkab Tangerang maupun yang
tersebar di kecamatan-kecamatan mengalami nasib serupa. Kami hanya butuh
perhatian saja, apalagi rata-rata anggota Satpol PP ini sudah berkeluarga.
Di tempat terpisah, Komandan Regu (Danru)
Kosim yang saat itu bertugas di kantor BPMPPD dan BLHD membenarkan, jika
anggota Satpol PP minim penghasilan. “Mau
tidak mau ya harus mau, kami secara pribadi merasa iba. Tapi itu kan sudah
suatu kebijakan dari pimpinan yang harus diterima,” ujar Kosim lirih. (bah)
3 Comments
Ironis memang. Pimpinannya seperti buta.!!. Gaji gak seberapa tapi tugas n tanggung jawabnya besar. Dimana keadilan itu???
ReplyDeleteIronis memang. Pimpinannya seperti buta.!!. Gaji gak seberapa tapi tugas n tanggung jawabnya besar. Dimana keadilan itu???
ReplyDeletekasian yah satpol pp..
ReplyDelete