Kepala Dinas Pendidikan Mathoda. (Foto: Istimewa) |
NET - Kepala Dinas Pendidikan
(Dindik) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) Mathoda menutup-nutupi kasus dugaan
penerimaan uang yang dituduhkan kepada Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 3 Kota
Tangsel.
Tuduhan yang dilontarkan
terhadap Kepsek SMPN 3 Ciputat tersebut, adalah menerima uang dari orangtua
siswa DWP yang sudah satu semester tidak masuk sekolah,
tiba-tiba mengikuti Ujian Nasional (UN).
Saat dihubungi
wartawan melalui via handphone Mathoda tidak ingin mengomentari, dirinya
menyuruh wartawan untuk tanya langsung ke Kepsek SMPN 3 Ciputat, Maryono.
"Coba tanyakan langsung kepada Kepseknya, kalau saya tidak mengetahui
masalah tersebut," ujar Mathoda.
Saat pewarta berita
mengajak bertemu, Mathoda menuturkan bahwa dirinya sedang berada di luar kantor.
Hal ini, seolah-olah pria berbadan gemuk tersebut tidak ingin ketemu dengan
wartawan. "Saya masih ada tugas di luar kantor. Coba ketemui dulu dengan Kepseknya
saja," ucap Mathoda berkilah.
Dengan tidak ada keinginan
oleh Kadis Pendidikan tersebut, ada anggapan bahwa Mathoda tidak bisa menyelasaikan masalah yang ada di
sekolah. Sebagai kepala dinas, Mathoda selayaknya
peka menyelesaikan persoalan yang terjadi di dunia pendidikan dan di
institusinya.
Sementara saat
dikonfirmasi dengan Kepsek SMPN 3 Ciputat Maryono tetap membantah tudingan yang
dilontarkan kepada dirinya menerima uang dari salah seorang orang tua murid. "Itu
tidak benar, saya berani sumpah. Kalau bisa bawa orangtuanya menghadap saya
langsung," tegasnya.
Dalam masalah ini,
diakui Maryono kerap dihubungi kadis pendidikan, dirinya mempertanyakan
kebenaran tuduhan tersebut. "Kadis terus mempertanyakan masalah ini. Jadi,
Kadis juga peduli untuk menyelesaikan
tuduhan yang dilontarkan kepada saya," ungkap Maryono. (win)
0 Comments