Sachrudin menyaksikan uji beras plastik dengan cara tradisional. (Foto: Istimewa) |
NET - Mengantisipasi
peredaran beras sintetis atau yang dikenal sebagai beras plastik yang beredar
di beberapa daerah, Pemerintah Kota Tangerang beserta jajarannya kembali
melakukan inspeksi mendadak ke beberapa toko beras dan gudang beras.
Wakil Walikota H. Sachrudin
menyatakan sejauh ini di Kota Tangerang belum ditemukan ada toko yang menjual
beras sintetis karena masih menunggu hasil laboratorium. Upaya ini adalah untuk
memberikan rasa aman kepada masyarakat dalam mengonsumsi beras.
"Ada atau
tidaknya kejadian ini, secara periodik, kami memang melakukan pemantauan,
pengawasan serta pembinaan kepada para pedagang," ujar Sachrudin.
Jika melihat beberapa
sampel beras yang sudah diambil oleh Dinas Kesehatan, kata Sachrudin, secara
ciri-ciri tidak mengarah pada beras sintetis. Berdasarkan tes yang langsung
dilakukan petugas Dinas Kesehatan dengan merendam beras di dalam kantong
plastik es berisi air, tidak nampak ada yang mengapung. Jika mengandung unsur
plastik tentu bobotnya agak ringan. Jika direndam air pasti akan mengapung.
"Mudah-mudahan di
Kota Tangerang aman dan pedagangnya pada jujur," harap Sachrudin.
Kalau mau dagang dan
mendapatkan untung, imbau Wakil Walikota, janganlah dengan cara-cara yang dapat
merugikan dan membahayakan kesehatan orang lain. "Kalau mau jualan yang jujurlah, biar berkah," pesannya.
Wakil Walikota juga
menghimbau agar masyarakat jadi konsumen yang cerdas dengan senantiasa teliti
dan berhati-hati sebelum membeli barang apa pun itu.
Pada sidak tersebut, Wakil
Walikota didampingi Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan H. Sayuti, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja
(Kasatpol PP) Mumung Nurwana, Wakasat Reskrim Kompol. Suyono, Penyidik Pegawai
Negeri Sipil (PPNS) Kodrat serta Dinas Kesehatan. Rombongan mendatangi beberapa
toko yang berada di Pasar Anyar dan sekitarnya dengan mengambil beberapa sampel
beras dari toko Beras Sin Haf, Hendrik, Uun, dan toko Vivi.
Sementara itu, Kepala
Dinas Perindustrian dan Perdagangan H. Sayuti mengatakan sidak tersebut dilakukan untuk kedua kalinya setelah sidak pertama pada 20
Mei lalu. “Kami ingin pastikan bahwa masyarakat Kota Tangerang aman dalam
mengonsumsi beras. Kenali ciri-ciri beras asli yaitu ada hati beras warna putih
susu, pecah meski hanya berapa persen, dan warna buram karena bekatul," terang Sayuti.
Kemudian, Wakasat
Reskrim, Polres Metro Tangerang Kota Suyono menerangkan jika terbukti ada
pedagang yang menjual beras sintesis tentu segera ditindaklanjutinya. “Bila ditemukan, kami
dengan melakukan pemeriksaan hingga menjatuhkan hukuman sesuai dengan perbuatan
yang dilakukan oknum pedagang,” ucap Suyono tegas.
Sebagaimana diketahui,
berdasarkan hasil uji lab beras di
Bekasi terdapat senyawa kimia polyvinyl chloride yang biasa digunakan dalam
pembuatan pipa PVC dan kabel listrik. Selain itu, mengandung bahan pelentur
plastik (plastiser) agar mudah dibentuk seperti Benzyl Butyl Phtalate (BBT),
Bis 2-ethylhexyl Phtalate (DEHP) dan Diisononyl Phtalate (DNIP). Tiga senyawa
yang sudah dilarang di dunia internasional.
Bahkan di Eropa, terdapat 17 senyawa kimia yang tidak boleh
terkandung dalam produk yang dimakan manusia. Dari jumlah itu tiga di antaranya
terdapat dalam beras imitasi yang ditemukan di Bekasi, Jawa Barat, beberapa
hari lalu. (ril)
0 Comments