![]() |
Lurah Buaran Ali Hidayat, pengembang kurang sosialisasi. (Foto: Erwin Silitonga, TangerangNET.com) |
NET - Penolakan warga atas pembangunan underpass (jalan
terowongan penghubung) antara Kampung Jati dan Buaran, Kelurahan Buaran,
Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) karena kurangnya sosialisasi
dengan warga setempat.
Hal itu dilontarkan Lurah Buaran
Ali Hidayat kepada wartawan saat dikonfirmasi atas penolakan warga tentang
pembangunan underpass di wilayahnya. Ali mengatakan seharusnya pihak pengembang
PT Serpong Jaya aktif kepada warga untuk
meminta ijin pembangunan underpass.
"Mungkin kalau aktif melakukan sosialisasi, pasti masalah
pembangunan underpass ini bisa berjalan lancar," ujar Ali Hidayat
kepada TangerangNET. com, Minggu (25/4/2015).
Namun untuk masalah underpass, masih bisa diatasi
dengan melakukan musyawarah antara pengembang dengan masyarakat setempat. “Bila
itu terjadi, saya sebagai Lurah siap untuk fasilitasi. Terpenting kedua belah pihak
masih mau berunding, saya siap untuk menfasilitasinya,"ungkap Ali.
Diakui Ali, untuk mengatasi penolakan warga ini, telah dilakukan konsultasi
dengan Dinas Bina Marga Tangsel. Namun, untuk masalah ijin pembangunan semua
diserahkan kepada pihak pengembang. "Saya hanya sekadar menginformasikan
kepada dinas terkait, kalau hal-hal
lainnya, semuanya tergantung dari pengembang pembangunan tersebut," pungkasnya.
Sementara perwakilan warga kampung Jati, Nurochman, 51, mengatakan pengembang jangan seenak-enaknya membangun underpass
tanpa ada kata sepakat dengan
warga. "Kami warga Jati dan Buaran sudah sepakat menolak
pembangunan underpass tersebut," ucap Nurochman.
0 Comments