Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah menyaksikan pedagang berjualan bukan pada tempatnya beberapa hari lalu. (Foto: Istimewa) |
NET - Keberadaan
Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Tangerang, belakangan ini semakin membludak.
Akibatnya kondisi kota yang bermotto
Ahlaqul Kharimah tersebut, semakin semrawut.
Berdasarkan pemantauan
di lapangan, Rabu (29/4/2015), keberadaan PKL di Kota Tangerang semakin tumbuh
dan berkembang di beberapa ruas jalan. Di antaranya Jalan Perintis Kemerdekaan,
dari gerbang area perkantoran dan pendidikan hingga Traffic light atau perempatan
Universitas Syech Yusuf (Unis),
sepanjang Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Jalan
Dimyati, Kota Tangerang.
Para PKL yang
mayoritas berjualan makanan menggelar dagangannya hingga di bahu jalan.
Akibatnya, kondisi jalan tampak semrawut. Arus lalu lintas pun selalu macet. "Gimana
gak mau macet, kalau sebagian jalannya
dibuat untuk jualan," ujar Ali, warga
Poris Plawat, Cipondoh, Kota Tangerang, yang kerap melintas di jalan tersebut
untuk beraktifitas.
Sementara itu, Kepala
Satpol PP Kota Tangerang Mumung Nurwana hingga berita ini disusun tidak bisa
dihubungi. Bahkan telepone genggamnya tidak diaktifkan.
"Nanti semua ini,
saya koordinasikan langsung kepada Walikota Tangerang Arief R Wismanyah dan
dinas terkait," ujar Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemerintah
Kota Tangerang Wahyudi Iskandar ketika diminta tanggapannya.
Ditanya apakah selama
ini Pemda lalai, sehingga hanya
peredaran miras dan rumah-rumah kontrakan saja yang di razia, Wahyudi
mengatakan tidak. "Sebenarnya tidak begitu. Sekarang ini, kita hanya lebih
fokus terhadap persoalan miras dan rumah kontrakan,"
tutur Wahyudi seraya
menambahkan persoalan PKL-pun harus ditertibkan.
Seperti diketahui,
baru-baru ini Walikota Tangerang mencanangkan tahun 2015 sebagai tahun ketertiban.
Namun demikian, kondisi Kota Tangerang belakangan ini semakin semrawut. (man)
0 Comments