Ruang Panitera dilengkapi kipas. (Foto: Syafril Elain) |
NET – Kenyamanan
pencari keadilan bagi pengunjung maupun petugas sejak beberapa bulan ini di
Pengadilan Negeri (PN) Tangerang terganggu. Hal ini bisa terjadi karena proses
pembangunan sedang dilaksanakan.
“Jangankan pengunjung
sidang, kami saja di dalam ruangan tempat kerja panas sekali,” ujar Endang
Hardati, panitera pengganti, kepada Tangerng NET.com, Kamis (8/4/2015).
Endang Hardati merasa
terganggu dengan kondisi ruang kerja yang tidak nyaman. “Bagaimana mau kerja
kalau badan keringatan terus,” sergah Endang yang bekerja di PN Tangerang sejak 1979.
Ruang kerja yang
ditempati Endang bersama rekannya, terletak di lantai atas gedung lama. Di
lantai dua ini terdapat tiga ruangan: ruang 1 dan 2 ditempati oleh panitera
pengganti. Sedangkan di ruang 3, diisi oleh hakim.
Sejak tiga bulan lalu,
kata Endang, air conditioner AC (alat pendingin udara-red) sudah tidak
berfungsi. Kondisi ini sudah dilaporkan ke Bagian Umum PN Tangerang. Bahkan
pada 23 Maret 2015 juga dilaporkan ke Panitia Sekretaris PN Tangerang.
“Janjinya dalam waktu
singkat akan diperbaiki. Namun sampai sekarang belum diperbaiki dan ruangan
tetap panas,” keluh Endang yang diakui Era Amalia, rekan dalam satu ruangan.
Era menyebutkan dampak
dari panasnya ruangan, cepat menguras tenaga. Selain itu, bedak pun ikut cepat
luntur. “Kita jadi sering dandan karena setiap kali akan bersidang harus
berbedak ulang,” tutur Era sambil tersenyum.
Upaya mengatasi agar
ruangan tidak panas pun sudah dilakukan Endang dan kawan-kawan. “Kita patungan membeli kipas. Namun,
tidak banyak membantu dan tetap panas,” ucap Endang.
Selain membeli kipas,
kata Endang, juga telah dibeli stabilizer, alat untuk menstabilkan voltase
aliran listrik. Hal ini dibeli karena voltase aliran listrik tidak stabil.
Akibatnya, AC tidak berfungsi. “Kipas dan stabilizer kita beli agar ruangan
tidak panas dan kita berharap bisa bekerja dengan tenang. Tapi tetap panas. Kita berharap masalah ini cepat
diatasi,” tandas Endang.
Menanggapi keluhan
tersebut, Kepala Bagian Umum PN Tangerang Haji Rahmad mengakui memang sejumlah
ruangan panitera panas. Hal ini bisa terjadi karena voltase aliran listrik
tidak stabil. Voltase yang normal adalah 220. Namun, sejumlah ruangan voltasenya
rendah.
“Jangankan voltase 220, di ruangan yang panas itu voltasenya
170 pun tidak sampai. Nah, masalah ini sudah
diupayakan berulang kali ke PLN tapi belum berhasil,” ucap Rahmad.
Rahmat menjelaskan PN
Tangerang sekarang sedang dilakukan pembangunan gedung yang akan selesai pada
2016. Gedung lama semuanya akan dirubuhkan setelah gedung utama selesai.
“Jadi, untuk sementara ya, bersabar dulu. Namanya
juga sedang dalam proses pelaksanaan
pembangunan,” tutur Rahmad. (ril)
0 Comments