Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Polisi Gerebek Pabrik Saos Rumahan karena Bau Menyengat

Petugas Polres saat penggerebekan pabrik saos.
(Foto: Istimewa)  
NET - Petugas Polres Metro Tangerang, Rabu (22/4/2015)  menggrebek rumah yang digunakan untuk memproduksi saos "berbahaya" di Perumahan Taman Jaya, Blok D1 No. 3A, RT 4/11, Kelurahan Cipondoh Makmur, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang, Banten.

Selain menyita  barang bukti berupa zat pengawet, zat pewarna tekstil, ekstrak cabai, kemasan saos, dan ratusan bungkus saos siap edar, petugas juga mengamankan seorang pemilik saos  serta empat orang karyawan pabrik rumahan itu.

Kasat Narkoba Polres Metro Tangerang, Ajun Komisaris Besar  Polisi (AKBP) Juang Andi Prianto mengatakan  penggerebelan dilakukan  berawal dari  laporan warga yang mengeluhkan adanya  produksi pabrik saos. Pasalnya,  limbah saos itu sangat mengganggu warga sekitar lantaran baunya sangat menyengat hidung.

Setelah dilakukan penyelidikan, kata Kasat, ternyata banyak  anak anak usia sekolah dasar yang sakit perut setelah mengkonsumsi saos itu. Petugas  pun  langsung melakukan penggrebekan. 

"Begitu kami grebek dan periksa, ternyata pabrik saos rumahan tersebut menggunakan zat berbahaya," ungkap Kasat

Dengan begitu, lanjutnya, petugas lansung mengamankan beberapa barang bukti dan Id,  50, pemilik usaha saos, serta empat orang karyawannya untuk diperiksa lebih  lanjut di kantor Polres Metro Tangerag.

Akibat perbuatannya itu, tambah AKBP Priatno, pemilik usaha makanan "gelap" itu  bisa dijerat dengan UU RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 196 dan UU RI No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 62 dengan ancaman hukumannya diatas lima tahun penjara.

"Saat ini pemilik usaha saos masih kami mintai keterangan. Barang bukti berupa  zat-zat kimia  akan dibawa ke Laboratorium untuk diuji," tukas AKBP Juang Andi.

Menurut pengakuan tersangka, pabrik rumahan miliknya telah beroperasi sekitar 10 tahun. Hasilnya, mereka distribusikan ke wilayah Jabodetabek, untuk dijual ke pedagang-pedagang baso dan lain-lain.  "Katanya dalam satu hari mereka bisa memproduksi 10 dus kantong  saos. Omsetnya mencapai  Rp 1 juta perhari," kata pemilik usaha. (man)


Post a Comment

0 Comments