Walikota Tangerang Arief di depan para ulama. (Foto: Istimewa) |
NET- Arief R.
Wismansyah sebagai walikota menyadari kemampuannya
dalam menjaga Akhlaqul Kharimah sebagai
motto Kota Tangerang, terbatas.
"Tugas menjaga
dan membangun kota Akhlaqul Kharimah bukan hanya menjadi tugas Pemerintah
semata. Tapi perlu peran serta ulama dan juga masyarakat," ujar Walikota
Tangerang Arief R. Wismansya.
Maraknya berita
prostitusi belakangan ini, menjadi perhatian serius dari Pemerintah Kota
Tangerang. Hal ini disampaikan Walikota Tangerang dalam
pembukaan acara pembinaan khotib dan calon khotib masjid, di aula MUI, Puspem Kota Tangerang.
“Wajar Pak Walikota
berbicara seperti itu. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri tanpa partisipasi
masyarakat. Peran khotib dan ulama dalam
menjaga Kota Tangerang sebagai kota
Akhlaqul Kharimah penting sekali,” tutur Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag
Humas) Pemerintah Kota Tangerang Wahyudi Iskandar kepada TangerangNET.com, Rabu
(29/4/2015).
Bahkan Walikota
meminta Akhlaqul Kharimah tidak hanya menjadi sekedar tagline Kota Tangerang, melainkan menjadi nilai yang
tumbuh di masyarakat di tengah perkembangan teknologi saat ini.
“Teknologi saat
ini memang melahirkan era sosial media, tapi dampaknya menciptakan masyarakat
yang anti social,” ucap Arief.
Walikota berharap ulama punya andil dalam menjaga nilai tersebut, akan
membantu Pemerintah dalam memberantas praktek prostitusi di Kota Tangerang
sesuai amanat Perda yang dimiliki Kota Tangerang.
"Rasanya, Kota
Tangerang daerah pertama yang memiliki Perda anti miras dan pelacuran di Indonesia." pungkas Walikota.
Pernyataan yang
disampaikan Arief tersebut berkaitan
dengan apa yang dikemukakan oleh Ketua
DPRD Kota Tangerang Suparmi . Dia mengingatkan Walikota Arief Rahadiono
Wismansyah untuk tetap menjaga Akhaluqul Kharimah sebagai motto Kota Tangerang.
“Motto itu harus
dipertahankan dan dibuktikan dengan kinerja baik sebagai pimpinan daerah maupun
sebagai penggerak pemerintahan daerah,” ujar Suparmi kepada TangerangNET.com,
Senin (27/4/2015). (ril)
0 Comments