Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mencintai dan Menghidupkan Taman Kota

SOROT TANGERANG - Love and Live Tangerang City. Kalimat dalam bahasa Inggris itu diucapkan Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah saat ditanya tentang agenda besar yang dimiliki Pemkot Tangerang selama kepemimpinannya bersama Wakil Walikota Sachrudin.

Love and Live Tangerang City bermakna mencintai dan menghidupi Kota Tangerang. Pesan itu ditujukan kepada kepada seluruh warga Kota Tangerang. Walikota Arief R. Wismansyah menginginkan agar warganya mencintai kota dengan motto Akhlakul Karimah itu. Jika ada cinta dari warga maka usaha membangun dan menjaga kota yang dicintai akan menjadi lebih mudah.

“Jika warga sudah cinta maka mereka akan berusaha untuk membangun Kota Tangerang dengan berkarya. Mereka akan berbuat dan tidak hanya bicara saja,”ujar Walikota Arief R. Wismansyah.

Walikota menyadari benar bahwa tanpa ada partisipasi warga maka seluruh usaha yang telah dilakukan Pemkot Tangerang untuk membuat kota menjadi liveable atau layak huni tidak berjalan maksimal. Untuk itu, dia bersyukur kini muncul komunitas-komunitas yang peduli dengan Kota Tangerang. Sebut saja komunitas lingkungan maupun komunitas lainnya.

Menjadikan Kota Tangerang liveable atau layak huni adalah salah satu tujuan utama Pemkot Tangerang di masa Arief R. Wismansyah – Sachrudin. Untuk mewujudkannya, berbagai program digelontorkan.

“Konsep Liveable City ini tentunya harus dimulai dengan tersedianya infrastruktur yang representatif. Salah satunya dengan menyediakan berbagai fasilitas publik yang representatif seperti taman-taman tematik, jalan, sarana transportasi yang terintegrasi sehingga memudahkan bagi para pelancong untuk menjelajahi setiap sudut Kota Tangerang,” jelasnya.

Pernyataan Walikota soal konsep Liveable City dengan penataan ruang terbuka hijau telah berusaha diwujudkan selama satu tahun kepemimpinannya. Pada tahun 2014, Pemkot Tangerang sudah melakukan penataan terhadap 45 ruang terbuka hijau. Sementara pada tahun 2015, sebanyak 17 ruang terbuka ditata.

Ruang terbuka yang ditata bukan hanya taman melainkan juga jalan raya. Sebut saja penataan Jalan Benteng Betawi, penataan Taman Ecopark belakang Dishub, Penataan Bantaran Kali Pasir (Kawasan Benteng Heritage), penataan dan Pemasangan Tugu Jam Gede di Pulai Jalan Sudirman-Perintis Kemerdekaan, Pemagaran Taman Pramuka, Pemagaran Taman hock, pemasangan mainan anak tersebar di Kota Tangerang, penanaman pohon paket 2 jalur hijau Daan Mogot (bantaran kali) dan lain lain.

“Taman kota itu bukan  hanya pajangan. Bukan juga untuk mempercantik kota. Di tempat seperti taman orang-orang berkumpul dan berinteraksi. Itulah yang kami inginkan agar taman-taman yang sudah dibuat dapat dinikmati warga Kota Tangerang,” andasnya. (ADV)

Post a Comment

0 Comments