Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

HMI Kecam Penangkapan Pimpinan KPK

SOROT TANGERANG – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) melakukan aksi unjuk atas penangkapan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto oleh Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri  di Tugu Adipura, Sabtu (24/1).

“Dengan fakta yang terjadi saat ini sudah selayaknya HMI bersama warga negara, khususnya masyarakat Tangerang untuk bersama-sama mendukung KPK dalam memberantas korupsi dan mafia hukum di negeri ini,” ujar Abdul Kadir saat orasi.

Abdul  Kadir menyebutkan proses penangkapan Bambang Widjojanto (BW) tidak wajar karena bila seorang tersangka akan diperiksa oleh penyidik dimulai dengan pemanggilan pertama. Bila tidak datang, dilanjutkan dengan pemanggilan kedua.

“Bila tidak datang sudah dipanggil dua kali, penyidik dapat memanggil secara paksa. Nah, untuk kasus Bambang tidak dilakukan oleh penyidik Bareskrim Polri. Ini jelas ada pemaksaan,” tandas Kadir yang juga Kepala Bidang PTKP HMI Tangerang.

Para mahasiswa itu mengutarakan bahwa penangkapan BW  sungguh aneh dan sebuah rekayasa pelemahan KPK karena telah menetapkan Komjen Polisi BG, calon Kapolri yang sekaligus orang terdekat  Megawati, pimpinan PDIP sebagai tersangka karena rekening gendut.

“Ini tindakan balas dendam yang dilakukan Bareskrim  terhadap pimpinan KPK. Cara-cara seperti ini tidak pantas dipertontonkan kepada rakyat Indonesia. Oleh karena itu, perlakukan seperti ini harus dihentikan dan tidak diteruskan,” tukas Hekbar Deni, Ketua Umum HMI Komisariat Perintis Tangerang.

Orasi yang dilakukan  di Tugu Adipura yang penuh bunga itu dilakukan secara bergantian. Unjuk rasa  dimulai sekitar pukul 15:30 WIB dan berakhir pukul 16:20 WIB mendapat perhatian dari polisi karena tidak jauh dari pos polisi.

Sebagaimana diketahui BW ditangkap petugas Bareskrim di Depok, Jawa Barat, Jumat pagi setelah mengantar anaknya ke sekolah. Dengan tangan diborgol, BW digiring petugas ke Mabes Polri di Jalan Truno Joyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Atas penangkapan tersebut, berbagai reaksi muncul dari berbagai lapisan masyarakat dan latar belakang terutama dari penggiat anti-korupsi. Kantor KPK di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, didatangi orang dan mereka melakukan aksi demo dengan diisi orasi.  Isi orasi pun yang menyatakan dukungan terhadap KPK dan mengecam adanya penangkapan secara tiba-tiba.

Meski BW diperiksan dan ditahan di Bareskrim, upaya untuk dibebaskan pun dilakukan baik dari internal KPK maupun para penggiat anti-korupsi. Plt Kapolri Komjen Polisi Badrodin Haiti berjanji BW tidak akan ditahan.

Pada sekitar pukul 01:25 Sabtu (24/) dini hari setelah dijemput pimpinan KPK dan Komnas HAM  di Mabes Polri, BW pun dibebaskan setelah menjalankan pemeriksaan selama 15 jam. (ril)       

Post a Comment

0 Comments