Saluran air dari hasil optimalisasi program irigasi dengan perpompaan. (Foto: Istimewa) |
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid
mengatakan pada 2024 ini terdapat 338 unit irigasi perpompaan yang disalurkan
oleh Pemerintah pusat kepada kabupaten/kota di Provinsi Banten. Terdiri atas
Kabupaten Lebak 155 unit, Kabupaten Pandeglang 85 unit, Kabupaten Serang 55
unit, Kabupaten Tangerang 28 unit, dan Kota Serang 15 unit.
"Dalam persyaratan teknisnya 1 unit Irpom mampu
mengaliri sekitar 20 hektar sawah, maka dengan 338 unit Irpom mampu mengaliri
6.760 hektar untuk satu kali tanamnya," ungkap Agus M Tauchid usai monitoring
dan evaluasi Irpom di Desa Gerudug, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang,
Rabu (3/7/2024).
Agus menyampaikan Irpom tersebut ditujukan untuk sawah tadah
hujan, sehingga diharapkan mampu membantu petani dalam menyelamatkan tamannya
pada saat musim kemarau.
"Untuk sawah tadah hujan biasanya hanya melakukan tanam
sekali dalam satu tahun karena hanya mengandalkan musim penghujan. Irpom ini
diharapkan mampu meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) hingga 3 kali dalam
setahun," katanya.
Agus mengungkapkan program Irpom dan pompanisasi tersebut
dapat meningkatkan Luas Tambah Tanam (LTT) di Provinsi Banten. Terlebih saat
ini Pemprov Banten dan Pemerintah Kabupaten/Kota terus meningkatkan kinerja irigasi
teknis yang telah ada.
"Untuk 2 kali masa tanam Irpom mampu meningkatkan LTT
hingga 13.520 hektar. Selanjutnya, kita ada bantuan pompanisasi 1.123. Dengan
asumsi 1 pompanisasi mampu membantu 10 hektar, maka akan ada 11.230 hektar
untuk sekali tanam," imbuhnya.
"Kalau kita satukan kekuatan antara Irpom, pompanisasi
dan irigasi teknis. Maka akan menjadi kekuatan untuk menghadapi musim
kemarau," tuturnya.
Agus menuturkan program Irpom dan pompanisasi merupakan
salah satu langkah mitigasi risiko musim kemarau yang berdampak pada sektor
pertanian.
"Irpom dan pompanisasi ini sebagai benteng untuk
melindungi tanaman yang ada," tuturnya.
Sementara, Ketua Kelompok Tani Jaya Laksana, Desa Gerudug,
Kecamatan Bojong, Rudi Rohim mengatakan
dengan adanya Irpom tersebut sangat membantu para petani, khususnya pada saat
masa tanam kedua yang sering menjadi kekhawatiran petani.
"Sangat terbantu dengan adanya Irpom ini, bahkan petani
jadi semangat. Karena biasanya untuk masa tanam kedua sering gagal panen yang
disebabkan kekurangan air," ujarnya.
Di tempat yang sama, Ketua Kelompok Tani Saluyu Raksa Tani,
Desa Gerudug, Kecamatan Bojong, Asepullah menuturkan sebelum adanya Irpom, para
petani kerap memiliki kekhawatiran pada saat memasuki masa tanam kedua.
Lantaran hanya mengandalkan air hujan dan swadaya petani untuk melakukan
pompanisasi.
"Kita terbantu dengan Irpom ini untuk meningkatkan IP.
Tadinya dalam setahun hanya 2 IP dan itu juga sering gagal karena kurang air.
Harapannya dengan ada Irpom ini bisa sampai 3 IP," katanya.
"Dengan adanya Irpom ini, petani bisa tanam dan tidak
ada kekhawatiran kekurangan air," pungkasnya. (*/pur)
0 Comments