Gubernur Banten H. Wahidin Halim saat menyaksikan PTM di sekolah. (Foto: Istimewa) |
Apresiasi itu diberikan tim dari Direktorat SMA saat
melakukan monitoring terkait pelaksanaan PTM di Provinsi Banten beberapa waktu
yang lalu. Monitoring itu dilakukan di SMAN 1 Kota Serang, SMAN 3 Kota Serang, dan
SMA Almubarok, Kota Serang.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi
Banten Tabrani mengatakan dalam Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri
memang disebutkan bagi daerah yang berada pada level dua diperbolehkan
menerapkan PTM 100 persen.
"Itu sudah dilakukan rapat koordinaai Kepala Daerah se-Provinsi Banten. Jadi
sebelum omicron ini masuk ke Provinsi Banten kita menerapkan PTM 50 persen.
Dari semester pertama sampai kedua saat ini masih 50 persen," tutur Tabrani.
Dijelaskan Tabrani, saat ini berdasarkan informasi dari
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten kasus omicron di Provinsi Banten
mengalami peningkatan. Seiring dengan itu sudah berkoordinasi kepada seluruh
kepala sekolah agar meningkatkan kedisiplinan Prokes di sekolah.
"Karena berdasarkan informasi, varian omicron ini mulai
meningkat sebarannya," katanya.
Jika dalam pelaksanaannya nanti ternyata ditemukan kasus
baru di sekolah, Tabrani mengatakan akan langsung menutup proses PTM di sekolah
yang bersangkutan. Kemudian dilakukan tracking dan testing baik kepada peserta
didik maupun pendidiknya.
"Sementara PTM di sekolah bersangkutan akan ditutup,
dan full daring sampai 8 hari ke depan. Setelah itu akan dilakukan evaluasi
terlebih dahulu. Jika sudah dinyatakan kondisinya baik, PTM bisa dilanjutkan
tetapi jika belum memungkinkan akan diperpanjang 6 hari lagi sehingga totalnya
menjadi 14 hari," jelasnya.
Tabrani mengatakan saat ini capaian vaksinasi terhadap
peserta didik di Provinsi Banten sudah mencapai 82 persen lebih untuk dosis
pertama. Sedangkan untuk vaksinasi guru atau pendidik itu sudah mencapai 87,79
persen.
"Untuk guru belum mencapai 100 persen karena sisanya
mempunyai komorbid yang tidak bisa dilakukan penyuntikan vaksin," ucapnya.
Tabrani sedang melakukan koordinasi dengan Dinkes Provinsi
Banten terkait dengan rencana melakukan vaksinasi booster untuk tenaga
pendidik.
"Kita sih inginnya bisa segera dilakukan vaksinasi
booster bagi tenaga pendidik. Namun berdasarkan hasil koordinasi, ternyata
pelaksanaan vaksinasi booster ini berbasis wilayah, yang kebetulan untuk tenaga
pendidik vaksinasinya dipusatkan di RSUD (Rumah Sakir Umum Daerah-red) Banten
yang berada di Kota Serang, yang belum bisa melakukan vaksinasi booster,"
tuturnya. (*/pur)
0 Comments