![]() |
Peserta dan panitia pelaksana MTQ Remaja KARIB BSD foto bersama seusai acara. (Foto: Bambang TR/TangerangNet.Com) |
Hal tersebut disampaikan Ustadz Dr Masruri saat menghadiri
acara penutupan kegiatan lomba MTQ Remaja KARIB BSD tingkat Kota Tangerang
Selatan (Tangsel) yang dilaksanakan di Masjid Asy Syarif (Al Azhar) BSD.
Ustadz Masruri mengatakan FMMB mengapresiasi yang
setinggi-tingginya kepada KARIB BSD dan pihak panitia atas suksesnya penyelenggaraan
kegiatan MTQ Remaja KARIB BSD tingkat Kota Tangsel ini.
"Kegiatan ini dalam rangka menumbuhkan rasa cinta Al
Qur'an di kalangan para remaja Kota Tangerang Selatan umumnya dan di kawasan
BSD sekitarnya pada khususnya. Hendaknya dapat berlangsung setipa tahun.
Jadikalan Al Qur'an itu sebagai pedoman hidup dalam kehidupan kita
sehari-hari," tuturnya.
Ustadz Masruri mengatakan saat ini umat Islam banyak
tertinggal dari berbagai kemajuan dunia dan teknologi disebabkan umat Islam
telah menjauhi kepada Al Qur'an dan Sunnah Rasul-Nya. Untuk itu, apa apa yang
dilakukan oleh remaja KARIB BSD ini merupakan langkah awal menuju kembalinya
para generasi muda dan remaja Islam untuk kembali mencintai Al Qur'an sebagai
pedoman hidupnya dalam semua aspek kehidupan agar berkah hidupnya dunia dan
akhirat dan diridhoi oleh Alloh SWT.
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota
TangerangSelatan Ustadz H Heli Slamet menyatakan walaupun yang hadir dalam
kesempatan penutupan MTQ Remaja KARIB BSD saat ini hanya puluhan saja dan tidak
terlalu banyak, akan tetapi para remaja yang hadir di Masjid Asy Syarif BSD ini
adalah para tokoh, inisiator, dan para pelopor pengajian remaja di wilayah
masjid masing-masing. Senada dengan ketua FMMB, Ustadz Heli Slamet mengapresiasi
atas pelaksanaan penyelenggaraan MTQ Remaja KARIB BSD tingkat Kota Tangerang
Selatan tersebut.
"Saat ini BPS (Badan Pusat Statistik) dan Sussenas pada
2018 menyampaikan laporannya saat ini seluruh umat Islam di Indonesia yang baru
bisa membaca Al Qur'an itu hanya sebayak 53 persen. Itu artinya, masih ada 47
persen lagi umat Islam di Indonesia yang belum bisa membaca Al Qur'an. Dan jika
kita saring lagi dari 53 persen yang sudah bisa membaca Al Qur'an dengan bacaan
yang benar sesuai dengan tajwidnya, maka saya yakin itu akan tersaring menjadi
lebih sedikit lagi yang bisa membaca Al Qur'an dengan baik dan benar," tutur
Ustadz Heli Slamet.
Menurutnya, ini adalah PR (pekerjaan rumah) untuk seluruh
umat Islam umumnya dan khususnya untuk para guru ngaji dan agama untuk
bagaimana semakin bayak lagi umat Islam yang dapat membaca Al Qur'an dengan
baik dan benar sesuai dengan ilmu Tajwidnya.
"Dan melalui forum yang mulia ini, saya ingin mengajak
dan menyerukan kepada para remaja pelopor masjid yang hadir di sini untuk
meminta kepada ketua DKM masjid masing-masing agar mengadakan kegiatan pelajaran
mengaji kepada para remaja masjid, orangtua dan ibu-ibu majelis taklim minimal
3 kali dalam seminggu bada magrib. Selanjutnya secara bertahap dapat dilakukan
kegiatan kajian-kajian subuh tentang perkembangan dunia Islam dan teknologi.
Karena pada dasarnya Al Qur'an itu mengajarkan kepada kita tentang semua ilmu,
baik ilmu agama maupun ilmu teknologi," ucapnya.
Turut hadir acara tersebut Ketua Dewan Masjid Indonesia
(DMI) Kota Tangsel Ustadz H. Drs. Heli Slamet, Ketua Presidium KARIB BSD Mas
Nico, dan Ketua ACT Kota Tangerang Selatan Agus Subandi, sementara Kepala
kantor Kemenag Kota Tangsel Ustadz H. Abdul Rojak batal hadir langsung ke
Masjid Asy Syarif dan hanya mengirimkan ucapan melalui rekaman video kepada
pihak panitia MTQ Remaja KARIB BSD. (btl)
0 Comments