Logo KONI Tangerang Selatan. (Foto: Istimewa) |
Hal tersebut disampaikan oleh Norodom sebagai Plt Ketua KONI
Kota Tangsel saat dikonfirmasi oleh TangerangNet.Com melalui telepon WhatsApp
pada Senin (20/9/2021) malam.
"Iya benar Pak, karena masih dalam suasana keprihatinan
seperti yang sudah kita ketahui bersama. Kami tidak mengadakan kegiatan
seremonial pelepasan 76 atlet Tangsel yang akan mewakili Provinsi Banten pada
PON ke-20 di Papua. Tetapi, kami sudah melaporkan hal tersebut melalui surat
KONI Tangsel kepada Walikota Tangsel sekitar hampir dua minggu yang lalu,"
terang Norodom.
Norodom berharap para atlet Kota Tangsel yang diberangkatkan
ke PON-20 di Papua yang mewakili Provinsi Banten, akan tetap dapat menunjukkan
prestasi yang terbaik untuk mengharumkan nama baik Provinsi Banten umumnya dan
Kota Tangerang Selatan khususnya.
Sementara itu, Kadispora Kota Tangerang Selatan Wiwi
Martawijaya saat dihubungi melalui telepon WhatsApp pada Senin, 20 September
2021 petang, mengaku belum mengetahui
terkait ada atau tidaknya kegiatan pelepasan seremonial pelepasan para atlet
Kota Tangsel mewakili Provinsi Banten yang akan berlaga di PON ke-20 di Papua.
"Jujur, saya belum mengetahui hal itu pak, informasi
seh katanya ada surat yang dari KONI Kota Tangsel ke Dispora terkait masalah
PON Papua. Tapi sampai hari ini belum sampai ke meja saya neh. Coba nanti, saya
tanyakan pada staf saya di kantor," tutur Wiwi Martawidjaya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Ketua PBSI Kota Tangerang
Selatan Mahpudin Joey , Selasa (21/9/2021) pagi, melalui pesan WhatsApp
menginformasikan untuk PON ke-20 di Provinsi Papua Oktober 2021 ini, cabang
olahraga (Cabor) Bulutangkis PBSI Kota Tangsel hanya diwakili oleh satu orang
atlet Bulutangkis saja yaitu Farhan Ananto, 20, yang berasal dari klub Tangkas
Jakarta.
"Untuk cabang olah raga Bulutangkis persaingannya cukup
berat untuk merebut medali. Untuk itu, kami tidak menargetkan medali untuk
Farhan Ananto. Kami hanya minta dia bermain lepas saja tanpa beban agar dapat
bermain dengan baik. Ingat, kemarin saat laga olimpiade Tokyo, pasangan bukan
unggulan utama ganda putri Greysia Poli/Apriani Rahayu berhasil merebut medali
emas pertama dalam sejarah Bulutangkis ganda putri Indonesia pada ajang olimpiade,
mereka berhasil merebut medali emas. Kami berharap Farhan bermain lepas saja
tanpa beban target medali, karena sesungguhnya hasil tidak akan mengkhianati usaha
yang kita lakukan," tutur Mahpudin Joey. (btl)
0 Comments