Gubernur Banten H. Wahidin Halim saat menjelaskan nilai suatu kembang. (Foto: Istimewa) |
NET - "Saya senang membangun," ungkap Gubernur Banten
H. Wahidin Halim (WH) saat membuka Fasilitasi Promosi Usaha Kecil dan Menengah
(UKM) Melalui e-Commerce Angkatan II, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Banten di
Gedung Negara Provinsi Banten, Jalan Brigjen KH Syam'un No. 5, Kota Serang, Senin
(17/2/2020).
"Saya membangun karena ingin memberikan peluang kepada
masyarakat Banten," ucap Gubernur.
Gubernur WH pun memaparkan motivasinya membangun atau
merevitalisasi Kawasan Kesultanan Banten. Dari kawasan wisata yang tadinya
kotor dan jorok, kini berubah menjadi kawasan wisata religi yang representatif
dan terbesar di Indonesia. Jumlah pengunjung yang mencapai 9 juta orang per
tahun mampu memberikan dampak ekonomi (multiplier effect) kepada masyarakat.
"Masyarakat harus menyambut dengan membaca peluang
ekonomi. Mampu membaca peluang ekonomi dengan kreativitas dan inovasi," ucapnya.
Gubernur WH pun mengungkapkan kegembiraannya karena kini
banyak masyarakat yang mau datang ke Gedung Negara Provinsi Banten setelah
dilakukan renovasi pada kawasan yang juga dikenal sebagai Pendopo Lama Gubernur
Banten itu.
"Saya bangun wisata religi. Sekarang, kita bangun
Caringin. Kita anggarkan Rp 20 miliar," tambahnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur WH menjelaskan alasannya
melakukan branding atau pelabelan terhadap produk-produk potensial yang bakal
menjadi produk unggulan Provinsi Banten. Gubernur menepis menarik keuntungan
materi dalam melakukan branding semacam Kopi WH. Karena yang melakukan
transaksi petaninya langsung, sedangkan dirinya hanya melakukan branding atau
pelabelan untuk mendorong pemasarannya.
"Saya tidak jualan. Saya menunjukkan, bahwa ada
peluang. Kopi-kopi di daerah kita ternyata kualitasnya bagus dan potensial.
Setelah kita bawa ke laboratorium POM (Pengawasan Obat dan Makanan-red),
ternyata Kopi WH merupakan kopi robusta yang memiliki rasa kopi arabikan,"
paparnya.
Gubernur WH menjelaskan beberapa potensi produk unggulan
lainnya dari Provinsi Banten seperti kelapa muda, durian, manggis, jengkol,
hingga produk olahan melinjo. Banyak yang sudah dan akan Pemprov Banten
kerjakan. Mulai dari pembangunan infrastruktur jalan, bangunan sekolah,
pendidikan gratis, hingga bantuan pesantren.
"Tahun ini, saya ingin membangun pertanian dan
agriwisata. Tanah di Banten sudah kita survei yang cocok untuk ditanami.
Menjadikan Banten sebagai provinsi penghasil tanaman dan buah-buahan. Saya
ingin Banten terkenal dengan produksi buah dan sayuran," ujarnya.
Gubernur WH berharap para pengusaha UKM Banten sebagai
sebagai petarung yang inovatif, memiliki manajemen yang bagus, sistem keuangan
bagus, serta menjalin kerjasama dengan e-commerce.
"Kita harus ikhlas, bekerja keras, dan tawakkal. Harus
berusaha mengejar yang lain dengan cara yang baik. Mencari peluang peluang yang
mampu meningkatkan perekonomian," pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Pemprov Banten
Tabrani melaporkan kegiatan pelatihan e-commerce bagi pelaku usaha kecil kali
ini diikuti oleh 200 pelaku usaha kecil dari kabupaten/kota di Provinsi Banten.
Salah satu narasumbernya Shopee Government Relations Malinda Dwi Hapsari.
Tujuannya untuk memperluas pemasaran produk usaha kecil dan menengah di
Provinsi Banten.
"Untuk memperluas akses pemasaran sehingga usaha kecil
bisa naik menjadi usaha menengah," pungkasnya. (*/pur)
0 Comments