![]() |
Gubernur Banten H. Wahidin Halim saat meninjau Jalan Syeh Nawawi Albantani dan Kepala Dinas PUPR Hadi Soeryadi. (Foto: Syafril Elain, Tangerangnet.com) |
NET – Gubernur Banten
H. Wahidin Halim perintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
(PUPR) untuk segera menyelesaikan proyek pekerjaan pembangunan Jalan Syech
Nawawi Albantani yang masih belu tuntas. “Akhir tahun ini harus sudah beres,” ujar
Wahidin Halim di Kota Serang, Kamis (12/10/2017).
Proyek
pembangunan Jalan Syech Nawawi Albantani yang mulai dikerjakan pada 2014,
hingga sekarang masih menyisakan sejumlah bangunan yang belum dibebaskan.
Bangunan yang belum dibebaskan tersebut berupa Sekolah Dasar Negeri (SDN), dua
mesjid antara lain Mesjid Nurul Mubin, tanah kosong, rumah warga yang terkena
pelebaran.
Gubernur Banten yang
didampingi oleh Kepala Dinas PUPR H.
Hadi Soeryadi, dan Kepala Plt (Pelaksana tugas) Biro Administrasi Rumah Rangga Pimpinan (ARTP) Beni Ismail, melihat langsung bagian lahan dan bangunan yang belum
dibebaskan. Termasuk melihat bangunan pengganti Mesji Nurul Mubin yang berada
di belakang mesjid yang ada sekarang.
“Ini baru
tiang-tiang saja. Apa bisa selesai dalam waktu dekat ini. Mana para pekerjanya,”
tanya Wahidin.
Hadi Soeryadi
mengatakan kedatangan rombangan bertepatan dengan jam istirahat sehingga mereka
tidak ada di tempat. “Mereka istirahat, makan siang Pak Gubernur,” tutur Hadi.
Gubernur Wahidin
memerintah agar bangunan pengganti seperti sekolah dan mesjid disegrakan
pembangunan penggantinya sehingga pada akhir tahun ini dapat diselesaikan. “Jangan
tunda-tunda lagi. Bangunan pengganti secepatnya dibangun penggantinya.
Sedangkan tanah yang belum dibebaskan, lakukan rundingan dengan warga dan bayar
uang penggantinya,” ucap Wahidin.
![]() |
Gubernur Banten H. Wahidin Halim dan Kepala Dinas PUPR Hadi Soeryadi di bangunan Mesjid Nurul Mubin. (Foto: Syafril Elain, Tangerangnet.com) |
Kepala Dinas PUPR
mendapat perintah dari Gubernur berjanji akan menyelesaikan sesuai dengan waktu
yakni akhir tahun ini. Pembangunan mesjid pengganti misalnya, meski belum
selesai 100 persen tapi kalau terpasang atap dan lantai, bangunan lama sudah
bisa dibongkar.
“Saya yakin ini
bisa diselesaikan pada akhir tahun ini. Meski gedung pengganti belum sempurna
100 persen tapi bila sudah bisa dimanfaatkan, gedung lama langsung dibongkar dan dirubuhkan,”
tutur Hadi Soeryadi. (ril)
0 Comments