Ilustrasi seorang anak punya keinginan agar bisa membaca. (Foto: Istimewa) |
NET – Indonesia belum bebas dari buta aksara. Angka buta aksara masih cukup
tinggi Indonesia. Hal ini terungkap dalam acara Diskusi Kebijakan Pendidikan Dan
Kebudayaan Bersama Media Massa, di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Rabu
(6/9/2017).
Direktur Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (Dirjen PAUD dan Dikmas) Harris Iskandar
mengatakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus berupaya
dan berkomitmen dalam penuntasan penduduk Buta Aksara.
Harris menyebutkan angka Buta Aksara pada usia 15-59 tahun di Indonesia
dilihat dari masing-masing provinsi masih terdapat 11 provinsi memiliki angka
buta huruf di atas angka nasional. Provinsi tersebut yaitu Papua (28,75
persen), Nusa Tenggara Barat (7,91
persen), Nusa Tenggara Timur (5,15 persen), Sulawesi Barat (4,58 persen),
Kalimantan Barat (4,50 persen), Kalimantan Utara (2,90 persen), Sulawesi
Tenggara (2,74 persen), dan Jawa Tengah (2,20 persen).
Sedangkan 23 provinsi lainnya, kata Harris, sudah berada di bawah angka
nasional. Jika dilihat dari perbedaan gender tampak perempuan memiliki angka buta aksara lebih
besar jika dibandingkan dengan laki-laki. Rinciannya yakni 1.157.703 orang
laki-laki, dan perempuan 2.258.990 orang. Di sini perlu peran pemerintah, pemerintah
daerah, dan masyarakat untuk bersama-sama dalam penuntasan buta aksara.
"Kemendikbud telah merumuskan upaya penuntasan aksara dengan ‘5M’
yakni Mmendisain kebijakan keaksaraan yang terintegrasi kesetaraan. Memperoleh
data valid, Membagi tanggung jawab sumber daya pemerintah dan pemerintah
daerah. Mendiversifikasikan layanan program, dan Memangkas birokrasi layanan
program melalui aplikasi daring sibopaksara.kemendikbud.go.id," ungkap
Harris.
Oleh karena itu, kata Harris, perlu dilaksanakan peringatan Hari Aksara
Internasional (HAI) pada tahun ini secara nasional dipusatkan di Kabupaten Kuningan,
Jawa Barat, pada 6-9 September 2017. Acara
puncak peringatannya akan dilaksanakan pada 8 September 2017. (dade)
0 Comments