Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

FFI Jadi Tolok Ukur Pencapaian Tertinggi Perfilman Indonesia

Hilmar Faris: 21 kategori penghargaan yang akan diberikan.
(Foto: Dade, Tangerangnet.com)  
NET - Festival Film Indonesia (FFI) adalah  tolok ukur pencapaian tertinggi perfilman Indonesia. Indikator ini ditinjau dari aspek estetika, teknis, tema, dan statement film yang diproduksi.

"Penyelenggara FFI pada November 2017 nanti, dipersiapkan dengan semangatkebersamaan merayakan keunikan dan keberadaan Indonesia melalui ekspresi karya suatu film dengan menekankan pada gagasan dan kreativitas. Berdasarkan masukan dari berbagai unsur dalam perfilman Indonesia, panitia FFI tahun ini merancang sistem baru dengan mengakselerasi elemen kunci demi mendorong peningkatan kualitas film Indonesia untuk jangka panjang,"  ujar Ketua Festival Film Indonesia (FFI) Leni Lolang, Senin(21/8/2017) malam, saat acara Peluncuran dan Konferensi Pers Festival Film Indonesia (FFI) Tahun 2017, di Restoran Sofia The Gunawarman, Jalan Gunawarman No. 3, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Platform baru ini, kata Leni, mendorong FFI menjadi kerja kolekti kolegial dengan pendukungan unsur profesi perfilman. Platform ini juga diharapkan menguatkan unsur-unsur perfilman sehingga berharap FFI berkutnya dapat berlangsung dengan lebih mandiri sebagai milik unsur perfilman tanah air.

Leni  mengatakan visi tersebut, FFI diharapkan akan menjadi festival perayaan tahunan yang dilaksanakan lebih profesional dan memaksimalkan potensi. Platform baru ini akan mendorong penguatan FFI ke depan sehingga sistem penyelenggaraannya akan konsisten pada setiap tahun seperti halnya penyelenggaraan festival film internasional lainnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Faris menjelaskan Panitia Penjurian FFI tahun ini menjadi tanggung jaab sutradara yang memiliki pengalaman mengikuti dan meraih penghargaan berbagai festival film internasional seperti  Riri Riza.

"Penjurian dilakukan dengan merumuskan secara jelas dan tepat kepada karya-karya dengan pencapaian tertinggi, yang kemudian bisa menjadi tolok ukur bagi peningkatan kualitas film yang di produksi pada tahun berikutnya. Salah satu elemen kunci sistem baru yang dibangun tersebut yaitu sistem penjurian yang diberlakukan," kata Hilmar.

Bentuk penjurian ini dimaksudkan juga agar ke depannya terjadi penguatan kelembagaan aosisiasi perfilman nasional yang ada, beberapa tahapan penting yang akan terjadi pada penyelenggaraan FFI 2017 yaitu pengembangan teknologi tabulasi, sosisalisasi pedoman penjuri FFI 2017 kepada Asosiasi dan Komunitasn proses seleksi awal melalui Asosiasi/Komunitas, proses pengajuan juri utama dari Asosiasi/Komunitas, pengumuman nominasi proses penjurian juri akhir dan pengumuman pemenang FFI 2017.

"Pada malam puncak penghargaan FFI 2017 akan diberikan 21 kategori penghargaan, dan penghargaan khusus berupa lifetime achievement dan in memoriom. Penghargaan FFI merupakan simbol atas usaha keras, kompetisi dan keseriusan setiap peraih penghargaan sehingga siapapun pemenang terpilih akan menjadi kebanggan perfilman Indonesia," ujarnya.

Menurut Hilmar, FFI 2017 akan dilaksanakan pada 11 November 2017 ini, panitia FFI berkoordinasi dengan Badan Perfilman Indonesia (BPI) Kemendikbud. BPI adalah lembaga negara yang diamanatkan Undamg-Undang No.33 Tahun 2009 sebagai lembaga tertinggi mandiri wakil dari semua unsur dalam perfilman Indonesia. BPI juga merupakan partner pemerintah berkenan dengan perfilman Indonesia.

"BPI juga merupakan partner pemerintah berkenaan dengan perfilman profesional, memaksimalkan pemajuan perfilmaan Indonesia. BPI melihat FFI memiliki nilai strategis untuk dikelola dengan lebih profesional, memaksimalkan pemajuan Indonesia," ungkap Hilmar. (dade)



Post a Comment

0 Comments