Memed Chumaedi (Foto: Dokumentasi pribadi) |
Oleh Memed Chumaedi
MEMANG bila dilihat dari skema dan struktur opini publik
dikesankan untuk mengalihkan isu atas serangkaian kejadian belakangan ini yakni
terjadi perseteruan antaran transportasi online (baca ojek) dan ditembak
terduga teroris di Banten.
Tapi, saya mencoba menengahi dari dua duduk
persolan ini: satu, menarik isu-isu kontroversial bulan ini menandai bahwa ada
kesan settingan. Hal ini bila dilihat dari teori Agenda Setting. Teori agenda setting menekankan
adanya hubungan positif antara penilaian yang diberikan media pada suatu persoalan
tersebut. Dengan kata lain, apa yang dianggap penting oleh media, akan dianggap
penting juga oleh masyarakat. Apa yang
dilupakan media, akan luput juga dari perhatian masyarakat.
Adapun efek dari agenda setting model terdiri atas
efek langsung dan efek tidak langsung. Efek langsung berkaitan dengan isu:
apakah isu itu ada atau tidak ada dalam agenda khalayak; dari semua isu, mana
yang dianggap paling penting menurut khalayak; sedangkan efek lanjutan berupa
persepsi (pengetahuan tentang peristiwa tertentu) atau tindakan.
Nah, untuk kasus terduga teroris jika dirunut dari
teori di atas bahwa faktanya ada terduga teroris, ojek online, dan angkot pun
faktanya ada. Sulit untuk melihat agenda settingan dari beberapa persoalan tersebut.
Pasti publik akan menilai kebenaran adanya terduga
teroris itu, walaupun ada opini yg menggiring bahwa hal tersebut benar menjadi
agenda settingan.
Akan tetapi jika dikaitkan dalam 2 kasus (terduga
teroris dan ojek online) keyakinan saya bahwa kasus tersebut tidak bisa
digeneralisir sebagai settingan untuk menutupi kasus Pemilihan Gubernur (Pilgub)
yang sedang diselesaikan di Mahkamah Konstitusi (MK). Faktanya kasus ojek
online, rupanya ini bukan hanya di Tangerang tapi di daerh lain pun terjadi.
Untuk terduga teroris pernah beberapa kali terjadi di Banten pun, dijadikan tempat untuk
penyelesaian eksekusi terduga terorisnya.
Saya masih selalu berfikir bahwa 2 kasus itu murni
sebagai akibat dari persoalan yang tidak
tuntas dihadapi oleh negara dan seolah negara belum hadir di tengah-tengah
persolan yg terjadi saat ini. ***
Penulis adalah:
Dosen pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP),
Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT).
0 Comments