![]() |
Ketika lima warga Baduy tiba di kantor KPU Kota Tangerang mendapat sambutan dari petugas. (Foto: Istimewa) |
NET – Kedatangan lima orang warga Baduy, Kabupaten Lebak, ke kantor Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Kota Tangerang menimbulkan tanda tanya dan bahkan merasa ada unsur
penipuan. “Kami diajak ke Tangerang untuk melakukan studi banding,” ujar Jaro
Dainah menjawab pertanyaan wartawan, Rabu (22/2/2017).
Jaro Dainah Suku Baduy Luar mengaku tidak mengetahui ada warga Baduy yang
datang ke KPU Kota Tangerang. Namun, menurut informasi warga Baduy yang datang
ke Tangerang itu karena dijemput oleh orang Serang bernama Agus. Namun tidak disebutkan secara jelas, Agus dari instansi atau partai apa.
“Warga Baduy yang menjemput bernama Erwin, untuk studi banding situasi Pilkada
di Baduy yang selalu aman dibandingkan dengan situasi Pilkada di luar Baduy yang
selalu bermasalah," ujar Jaro Dainah saat dihubungi melalui tetelpon
selulernya.
Meski tidak ingin terlibat dalam politik, namun sebut Jaro
Dainah, pihaknya sudah memenuhi hak
politiknya memilih calon Gubernur dan Waki Gubernur Banten pada 15 Februari 2017
lalu pada Pemiihan Kepala Daerah (Pilkda) Banten.
“Kami tidak mau ikut terlibat dalam persoalan politik praktis. Tugas kami
sudah selesai pada pencoblosan kemarin. Selanjutnya, itu urusan KPU dan Panwaslu
(Panitia Pengawas Pemilu-red), kami tidak ingin ikut campur. Yang penting bagi
kami, makan cukup dan sehat. Itu saja,” tutur Jaro Dainah.
Sebelumnya Erwin mengaku sebagai Dewan Penasehat Masyarakat Adat Baduy Dalam
dan Luar, mengatakan bahwa kedatangannya
ke KPU Kota Tangerang bersama teman-teman dalam rangka membawa amanah dari
keputusan pusat lembaga. Ia menyampaikan aspirasi agar dalam Pilkada Banten
tidak ada kekerasan.
"Bila ada kecurangan harus ditegakkan sesuai aturan dan tindak sampai
tuntas dibereskan supaya rapi," kata Erwin usai pertemuan dengan
Komisioner KPU Kota Tangerang dan jajaran kepolisian. (ril)
0 Comments