![]() |
Ormas Islam dan warga yang ikut aksi demo damai. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Selesai solat, rangkaian
long march ummat Islam peserta Aksi Bela Islam II menuju kantor Bareskrim,
Balaikota Provinsi DKI Jakarta dan Istana Negara, tak putus-putus. Setelah
berjalan kaki bersama jamaah dari mesjid Istiqlal, disusul oleh Ustad Arifin Ilham
yang bergerak menggunakan sebuah mobil terbuka.
Kemudian, menyusul Imam Besar
Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, dan bersamanya juga terlihat dua
mantan aktivis yang kini menjadi Wakil Ketua DPR, yakni Fahri Hamzah dan Fadli
Zon. Fadli dan Fahri memang telah menyatakan niatnya untuk ikut turun aksi
sebagaimana permintaan Habib Rizieq.
"Oleh karena itu, meminta
proses hukum dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan
berpesan untuk mengarahkan ke partai pendukung Ahok dan Presiden RI Joko
Widodo. "Partai pengusung Ahok, jangan merasa partai besar, ingin lakukan
manuver politik, namun Rizieq mengaku bersama FPI tidak akan tinggal diam jika
ada intervensi tersebut," ujar Habib Rizieq, Jumat (4/11/2016), di
Jakarta.
FPI tidak akan tinggal diam
jika ada intervensi tersebut, berkaitan kasus Ahok, enggak ada satu kata pun
tentang penistaan agama. Targetnya adalah penangkapan dan pemenjaraan calon
Gubernur DKI nomor urut 2 itu, dan dia punya ancaman jika status Ahok tidak
segera ditentukan.
Aksi damai berakhir setelah sejumlah utusan menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana yang didampingi Menko Polhukam Wiranto, dan Menteri Agama. Jusuf Kalla mengatakan usul dari aksi damai penanganan perkara dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok dituntaskan dalam tempo dua minggu.
Setelah mendapat penjelasan dari Wapres, massa aksi demo damai pun membubarkan diri. Namun, karena jumlah mereka terlalu banyak sehingga sampai lewat magrib pun, mereka terlihat berada di seputar Istana, Monas, dan Bundaran Hotel Indonesia. (dade)
0 Comments