Ilustrasi
(Foto : Istimewa)
|
NET- Selaian gencar melakukan yustisi ke rumah-rumah kontrakan, Pemda Kota (Pemkot) Tangerang juga meminta kepada para tokoh agama dan masyarakat, agar turut menjaga lingkungannya dari masuknya teroris yang ingin merusak rasa keamanan dan ke damaian di daerah tersebut.
"Paska bom di Sarina, Thamrin Jakarta, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah langsung meminta kepada istansi terkait, seperti satpon PP dan Kesbangpol, agar lebih mengintensifkan yustisinya ke rumah-rumah kontrakan yang tersebar di 13 Kecamatan di Kota Tangerang," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Tangerang, Wahyudi Iskandar, Senin (18/1/2016)
Dari hasil Yustisi tersebut, kata dia, petugas hanya menemukan pasangan-pasangan mesum yang kemudian diamankan dan didata untuk tidak mengulang lagi perbuatannya. Namun demikian, Kata Wahyudi, Walikota terus meminta agar kegiatan Yustisi tetap digelar, mengingat kota Tangerang merupakan daerah heterogen yang banyak didatangi masyarakat luar.
Selain itu, Kata Wahyudi, Walikota, juga meminta kepada para tokoh agama seperti MUI dan lainnya, serta tokoh masyarakat seperti RW, RT agar lebih peduli terhadap lingungannya. Dengan cara memberikan sosialisasi soal bahanyanya teroris atau kelompok-kelompok radikal yang saat ini banyak bermunculan di berbagai kalangan masyarakat.
"Himbauan ini diberikan sebagai langkah dini, agar masayarakat lebih hati-hati dengan masuknya
Kelompok-kelompok radikal tersebut," kata Wahyudi. Karenanya, tambah dia, bila dilingkungannya ada sesuatu yang mencurigakan, masyarakat diminta agar segera melaporkan kepada petugas terdekat. (Man)
"Paska bom di Sarina, Thamrin Jakarta, Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah langsung meminta kepada istansi terkait, seperti satpon PP dan Kesbangpol, agar lebih mengintensifkan yustisinya ke rumah-rumah kontrakan yang tersebar di 13 Kecamatan di Kota Tangerang," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Tangerang, Wahyudi Iskandar, Senin (18/1/2016)
Dari hasil Yustisi tersebut, kata dia, petugas hanya menemukan pasangan-pasangan mesum yang kemudian diamankan dan didata untuk tidak mengulang lagi perbuatannya. Namun demikian, Kata Wahyudi, Walikota terus meminta agar kegiatan Yustisi tetap digelar, mengingat kota Tangerang merupakan daerah heterogen yang banyak didatangi masyarakat luar.
Selain itu, Kata Wahyudi, Walikota, juga meminta kepada para tokoh agama seperti MUI dan lainnya, serta tokoh masyarakat seperti RW, RT agar lebih peduli terhadap lingungannya. Dengan cara memberikan sosialisasi soal bahanyanya teroris atau kelompok-kelompok radikal yang saat ini banyak bermunculan di berbagai kalangan masyarakat.
"Himbauan ini diberikan sebagai langkah dini, agar masayarakat lebih hati-hati dengan masuknya
Kelompok-kelompok radikal tersebut," kata Wahyudi. Karenanya, tambah dia, bila dilingkungannya ada sesuatu yang mencurigakan, masyarakat diminta agar segera melaporkan kepada petugas terdekat. (Man)
0 Comments