Kukuh dan Budi Rahardjo: saat berikan penjelasan kepada wartawan. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Badan Standarisasi Nasional (BSN)
kembali menggelar Indonesia Quality Expo (IQE) 2015 pada 9-10 November 2015 di Jakarta Convention
Center (JCC). "IQE dengan tema '70 Tahun Merdeka Standar
Mempercepat Transformasi Indonesia Menuju Lebih Baik'.
“Peran standardisasi
telah terbuktI memberikan perubahan yang cukup tepat dan cepat di berbagai
sektor dan menjamin pengakuan internasional produk bangsa serta memproteksi
produk dalam negeri,” ujar Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi
Kukuh S. Achmad kepada wartawan, Jumat (6/11/2015).
Kukuh mengatakan event ke-3 sejak dilaksanakan pada 2013 ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk
melakukan diskusi dan tukar informasi yang terkait dengan penguatan
infrastruktur mutu (standardisasi, akreditasi, sertifikasi, inspekasi, dan lainnya) di Indonesia untuk
membangun strategi yang dibutuhkan dalam menghadapi gejolak dunia.
"Berbagai kegiatan akan dilaksanakan
seperti launcing akreditasi lembaga
sertifikasi usaha pariwisata, Seminar Nasional, Temu Masyarakat Standardisasi,
Pameran, Indonesia
Quality Expo (IQE), Perganugerahan SNI Award, Penghargaan untuk Pemerintah
Daerah dan Perguruan Tinggi yang aktif dalam bidang standardisasi, Penghargaan
untuk Komite Teknis Perumus SNI Terbaik (HTCA), Worshop dan Training Cara
Ekspor ke Timur Tengah, dan sebagainya," kata Kukuh, di Kantor
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
Jalan MH Thamrin,
Jakarta.
Sementara itu, kegiatan ini merupakan upaya
yang dilakukan BSN dalam bidang standardisasi untuk mewujudkan Indonesia menuju
lebih baik. IQE akan dimeriahkan oleh pameran IQE yang melibatkan sekitar 70
peserta seperti Pertamina Lubricants, Siemens, Balai Sertifikasi Industri,
Petrokimia, Gresik, Miyako, Sinar Harapan Plastik, Sunindo, Gunung Subur.
Kukuh menjelaskan pameran juga dimeriahkan
oleh para Usaha Kecil Menengah (UKM)
yang memamerkan berbagai produk berkualitas seperti alat pertanian, kuliner,
fashion, barang kerajinan dan sebagainya.
"Selain itu, Pameran IQE 2015 akan diisi
dengan acara panggung hiburan, di antaranya talkshow tentang success story industri
penerap Standar Nasional Indonesia (SNI), takshow mengenai halal, talkshow
mengenai penilaian kesusuaian talkshow Happy Eating Go Langsing, launching buku
"Berkarier Tanpa Bekerja" yang akan dibuka oleh Adhyaksa Dault,
lomba-lomba dan kuis berhadiah," ujarnya.
Pada acara itu, kata
Kukuh, akan hadir bintang tamu Rinni Wulandari (Ex Indonesia
Idol). Kegiatan ini yang tidak kalah menarik yakni konsultasi standarisasi
dimana pengunjung bisa mendapatkan informasi mengenai tata cara memperoleh
Sertifikat SNI, SNI yang diberlakukan wajib, tata cara akreditasi laboratorium
dan lembaga inspeksi, dan sebagainya.
Sementara itu, Kepala Biro Hukum, Organisasi,
dan Humas Badan Standardisasi Nasional (BSN) Budi Rahardjo menjelaskan akan ada barang
berbagai barang berkualitas yang dihasilkan UKM dipamerkan IQE. Barang yang
dipamerkan di antaranya baju batik, beras organik, kerajinan tas, dan aneka kuliner
nusantara.
Namun, di antara peserta pameran itu,
adalah UKM penerap SNI. "PT Hinoka Alsindo Teknik sebagai contohnya. UKM
ini memproduksi mesin-mesin pertanian, perkebunan, dan perikanan. Sebagaian
produk yang diproduksinya telah meraih sertifikat SNI," ungkap Budi.
Budi mengungkapkan selain Hinoka, peserta
pameran CV Sakana Indo Prima adalah UKM yang juga merupakan SNI. Produk yang
terkenal dan paling banyak diminati masyarakat adalah bakso ikan Sakana. Budi mengajak untuk
berkunjung ke pameran IQE 2015.
"Selain bisa membeli beberapa produk dari
UKM, pengunjung bisa mendapatkan pengetahuan tentang perkembangan standardisasi di Indonesia, khususnya perkembangan produk
yang telah meraih sertifikat SNI. UKM adalah pelaku usaha yang memberikan
pengaruh besar terhadap perekonomian nasional," katanya.
Budi mengatakan mengutip data BSN dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah, pada periode 2012 rata-raa UKM di Indonesia berada di sektor
pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan dan sektor perdagangan, hotel
dan restoran dengan jumlah kurang lebih 44.588.552 unit UKM atau 79 persen dari
total UKM di Indonesia ada pada sektor pertanian dan sektor perdagangan, hotel,
dan restoran. (dade)
0 Comments