Para pengunjuk rasa saat menyampaikan orasi. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - PT Bank Syari'ah Mandiri hadir dan tampil tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan
idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi kegiatan
operasionalnya. Hal ini sekaligus sebagai satu penggerak ekonomi rakyat.
Koordinator Lapangan Gerakan Mahasiswa Peduli
Bank Syari'ah (GMPBS) M. Rifa'i mengatakan harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai
rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syari'ah Mandiri dalam
kiprahnya di Perbankan Indonesia.
"BSM hadir bersama membangun Indonesia
menju Indonesia yang lebih baik," ujar Rifa’i kepada
wartawan, Rabu
(21/10/2015),
saat demo di depan Kantor Bank Syari'ah Thamrin, Jakarta.
Namun, dalam hal tataran praktek, PT Bank
Syari'ah Mandiri yang telah memberikan dunia usaha dengan nilai-nilai lslam,
atau disebut juga sebagai praktek dual sistem ekonomi, ternyata menyimpang dari praktek
yang semestinya memberikan rasa keadilan dan keseimbangan dalam membuat
rancangan kebijakan.
Rifa'ai menjelaskan salah satu kasus yang
sekarang terjadi adalah perbedaan tarif pembayaran Izin Mendirikan Bangunan (IMB) yang dikeluarkan oleh
Provinsi DKI Jakarta tentang Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) Nomor 1498/SDPB/S/IX/2013, yang
berdasarkan pada No. 3 Tahun 2012 jumlah yang semestinya harus dibayar sebesar
Rp.83.146.116 (Delapan puluh tiga juta seratus empat puluh enam ribu seratus
enam belas rupiah).
"Dan sangat jauh brbeda dengan pembayaran
IMB yang dikeluarkan oleh Bank Mandiri Syari'ah Cabang Saharjo sebesar Rp.
413.000.000, jumlah yang cukup fantastis untuk pembayaran IMB, hampir 5 kali
lipat dari pembayaran yang semestinya (resmi)," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Rifa’i, dari kalangan mahasiswa penyelamat ekonomi Syari'ah
menuntut keadilan atas ketimpangan kebijakan yang dilakukan Bank Syaria'h Mandiri
Cabang Saharjo.
Sementara itu, sebanyak 50 orang pendemo, diterima audensi salah satu karyawan Bank Syari'ah
Mandiri Pusat, pada saat melakukan aksi Koorlap M
Rifa'i menyerahkan tuntutan kepada pihak BSM.
"Pihak BSM akan menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan GMPBS," ungkap Rifa'i.
"Pihak BSM akan menindaklanjuti apa yang menjadi tuntutan GMPBS," ungkap Rifa'i.
Dia mengungkapkan Gerakan Mahasiswa Peduli
Bank Syari'ah (GMPBS) akan demo besar-besaran di salah satunya di Balaikota,
Gedung KPK, dan depan Gedung Bank Syari'ah Mandiri Cabang Saharjo.
“Apabila tuntutan kami tidak ditindak lanjuti, maka kami akan melakukan
aksi demonstrasi besar-besaran,”
tutur Rifa’i sesumbar. (dade)
0 Comments