![]() |
Mendikbud Anies Baswedan saat konferensi pers: meningkatkan kapasiatas pendidik di Asia Tenggara. (Foto: Dade, TangerangNET.Com) |
NET - Dalam merayakan perayaan 50 tahun SEAMEO, enam SEAMEO Centre di
Indonesia akan melakukan dua hari acara yang beragendakan pameran SEAMEO,
SEAMEO Night dan Seminar Internasional. Namun, Seminar Internasional mengenai
pendidikan di Asia Tenggara akan diadakan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)
Anies Bawesdan mengatakan organisasi menteri-menteri pendidikan di Asia
Tenggara atau Southeast Asian Ministers of Education Organization (SMEAO) akan
meluncurkan tiga program unggulan, saat malam puncak perayaan Hari Ulang Tahun
(HUT) SEAMEO ke 50.
"Sebagai informasi, SEAMEO didirikan di
Bangkok pada 30 November 1965, sebagai hasil rapat menteri pendidikan Laos,
Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam (Selatan). Ketua dari komisi nasional United Nations Educational, Scientific, and
Cultural Organization (UNESCO) Filipina, dan penasihat presiden Amerika Serikat
Eugene Black," ujar Anis, Kamis (8/10/2015), di Gedung A Kemendikbud, Jakarta.
Namun, kata Anies, keberadaan SEAMEO adalah untuk
meningkatkan kapasitas dari para pendidik, dan tenaga kependidikan di Asia
Tenggara melalui 21 jaringan institusi spesialis atau centre yang dimiliki. Institusi spesialis
ini rutin menyelenggarakan pelatihan, dan program riset di berbagai bidang
pendidikan yang berada di Indonesia, sains, dan kebudayaan.
Anies menjelaskan SMEAMEO Smart City yaitu
program yang menfaatkan pembelajaran digital melalui Teknologi Informasi
Komunikasi (TIK) di sekolah dengan menekan kreativitas dan kolaborasi.
"Sehingga, komunikasi dan informasi dapat saling terhubung antar sekolah,
kota, dan negara di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.
Sementara itu, implementasinya, center SEAQIM
akan memfasilitasi Program Mathematics Regional Wide Assessment (MaRWa) yang
berfokus pada diagnosis kekuatan dan kelemahan dalam pembelajaran matematika,
dengan mengumpulkan data yang relevan pada kompetensi siswa tingkat dasar dan
menengah juga kesiapan mereka dalam belajar matematika.
"Kemudian, center SEAQIS akan
memfasilitasi Program Inquiry-based Science Education (IBSE) yang fokus pada
perancangan pembelajaran sains di kelas yang lebih interaktif dengan melibatkan
TIK di dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Bukan hanya itu, SEAMOLEC membantu dalam
mendiseminasikan dan memfasilitasi penggunaan pembelajaran terbuka dan jarak jauh
yang efektif melalui TIK, sedangkan SEAMEO sekretaris akan memperluas program ini ke negara-negara Asia
Tenggara," ungkap Anies.
Sementara itu, Direktut SEAMES Gatot Hari
Priowirjanto mengatakan sebagai uji coba, SEAMEO telah bekerjasam dengan Pemerintah Kota Bandung, Dinas
Pendidikan Kota Bandung, dan Musyarawah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk
membentuk kelas digital di sekolah. Hal ini dilakukan sebagai model untuk
melaksanakan ujian dalam jaringan (ujian online), dan berkelanjutan akan
dikembangkan sebagai bagian dari SEAMEO Smart City.
"Sebanyak 81 sekolah, 1.250 guru, dan 8.491 siswa di
Kota Bandung mengikuti uji coba ini. Pengajaran dan pembelajaran yang disampaikan melalui perangkat
multimedia seperti tablet, ponsel, dan komputer telah menawarkan lingkungan
belajar yang lebih menantang dan menarik bagi siswa," tutur Gatot.
Progam SEAMEO Star Village yaitu pengembangan
model pembangunan berkelanjutan berbass masyarakat, yang dapat memperkuat
program keterlibatan SEAMEO di dalam komunitas, terutama pencapaian tujuh
prioritas SEAMEO, dan Agenda Pembangunan Berkelanjutan setelah tahun 2015.
"Oleh karena itu, sebanyak enam SEAMEO
Center di Indonesia turut berkontribusi pada program SEAMEO Star Village, di antaranya
Regional Center for Tropical Biology (BIOTROP), Regional Center for Food and
Nutrition (RECFON), Regional Open Learning Center (SEAMOLEC), and Regional
Centres for Quality Improvement of Teachers and Education Personnel in Language
(SEAQIL), Mathematics (SEAQIM) dan Science (SEAQIS)," ujarnya. (dade)
0 Comments