Serka Jarot di lokasi pengolahan kikil. (Foto: Syafril Elain, TangerngNET.Com) |
NET – DIduga menggunakan
zat kimia berbahaya, tempat pengolahan kikil di Gang An-Nur, RT 5
RW 5, Kelurahan Buaran Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, didatangi
sejumlah warga, Selasa (22/9/2015) malam.
Bermula tempat
tersebut ditemukan oleh seorang anggota
Kodam Jaya. Temuan itu langsung dilaporkan ke polisi.
Berdasarkan pantauan,
tempat pengolah kikil Usaha Dagang (UD) Jaya Abadi tersebut terlihat kumuh karena
hanya ditutupi pagar seng. Di lokasi terssebut ditemukan enam galon berisi kikil yang
direndam dalam bak dengan cairan pemutih
berbahaya.
Selain itu, ada juga
puluhan bahan kikil kering yang belum diolah yang ditumpuk dalam tempat
pengolahan, serta bahan kimia berupa tawas, hidrogen peroksida, dan minyak
goreng curah.
Di lokasi
tersebut terlihat pula ada jamur yang
telah dikemas dalam puluhan kantong plastik bening dan jengkol.
Anggota Intel Kodam
Jaya Serka Jarot Santoso bersama dua rekannya yang menemukan tempat pengolah
kikil tersebut sempat menguji cairan kimia di dalam galon tempat merendam
kikil. Dengan menggunakan gayung, dia mengguyur cairan tersebut ke lantai.
Hasilnya, cairan itu berbusa dan berbau menyengat.
"Tangan saya jadi
gatal dan meninggalkan bercak putih setelah memegang cairan ini. Kemungkinan ini
zat yang berbahaya jika dikosumsi manusia," ujar Serka Jarot.
Serka Jarot mengatakan
pihaknya mendapat laporan dari warga
terkait adanya tempat pengolahan kikil yang diduga menggunakan zat kimia berbahaya.
Kemudian pihaknya melakukan penelusuran.
"Ternyata setelah
kita lihat secara langsung, memang tempatnya kurang higienis, kotor, dan zat
yang digunakan untuk pengolahan kemungkinan membahayakan. Kikil yang direndam
bisa awet sampai 3 bulan," tutur
Serka Jarot.
Jarot mengatakan
pihaknya telah mengkoordinasikan temuan tersebut ke Polres Metro Tangerang dan akan melaporkan
temuan tersebut. "Kita akan bawa sampel untuk laporan, agar Polres
menindaklanjuti secara hukum," pungkas Jarot.
Sementara pemilik
tempat pengolahan kikil Sahudi mengatakan sudah menjalankan pengolahan tersebut
selama 4 tahun. Dalam sehari bersama
tiga karyawannya bisa memprodukasi 200 kilogaram kikil.
"Saya jual kikil
ini ke pasar-pasar di Kota Tangerang,” ucap Sahudi.
Sementara itu, Kasat Narkoba
Polres Metro Tangerang AkBP Juang ketika dikofirmasi wartawan mengaku belum
mengetahui dan belum mendapat laporan adanya kegiatan tersebut. (ril)
0 Comments