![]() |
Kantor KONI di Gedung Nyimas Melati: masih numpang. (Foto: Syafril Elain, TangerangNET.Com) |
NET – Usulan KONI Kota Tangerang untuk
meningkatkan dana hibah sebesar Rp 21 miliar mendapat reaksi negatif dari
warga. Sebelum tuntas dugaan Dasep Sedia sebagai Ketua KONI Kota Tangerang
tersangkut kasus narkoba, anggaran tidak perlu diberikan oleh Pemda.
“Hal yang tidak
mungkin jika KONI Kota Tangerang meminta
hibah dari uang rakyat lagi sebesar Rp 21
miliar pada APBD 2016,” ujar Hasanudin
Bije kepada TangerangNET.Com, Selasa (1/9/2015).
Hasanudin Bije yang
kini jadi Ketua Dewan Pembina Lembaga Kajian Pemerintah Indonesia (Lekapindo)
justru merasa heran. “Di mana etikanya? Di mana moralitasnya? Di mana
pertanggungjawaban publik mereka,” tukas Hasanudin Bije yang mantan anggaota
DPRD Kota Tangerang.
Sebelumnya, KONI Kota
Tangerang mengusulkan anggaran hibah olahraga pada 2016 ke Dinas Pemuda,
Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disporparekraf) ditingkatkan menjadi
Rp 21 miliar. Usulan disampaikan pengurus KONI, Senin (31/8) dalam ekspose dengan tim Disporparekraf di
kantornya gedung Cisadane, Kota
Tangerang (31/8/2015).
Usulan menyangkut
empat kegiatan utama yang akan dilaksanakan pengurus KONI dan sejumlah cabang
olahraga, sebagaimana usulan bersama cabang olahra
ga (Cabor) sebelumnya.
Di sisi lain, tuduhan anggota
DPRD Kota Tangerang tersangka Pabuadi terhadap Ketua KONI Dasep Sediana yang diduga terlibat penggunaan
narkotika, belum tuntas. “Seharusnya Dasep mundur sebagai Ketua KONI Kota
Tangerang,” tandas Bije.
Hasanudin Bije
mengatakan dalam kasus Dasep lagi-lagi Walikota Kota Tangerang Arief R.
Wismansya dan DPRD Kota Tangerang diminta untuk buka telinga dan melek mata agar
tidak sembarang memberikan hibah kepada organisasi yang pengurusnya sedang
bermasalah secara moral.
“Jika dewan dan walikota menyetujui dan
memberikan permohonan KONI, uang rakyat sebesar Rp 21 miliar pada APBD 2016, maka sama saja mereka adalah bagian yang
tidak bermoral,” tandas Bije.
Sementara itu,
Direktur Lembaga Kajian Publik (LKP) Ibnu Jandi menanggapi langsung melalui
media sosial. “Gak Usah Diperhatiin. Gak usah dikasih Anggaran,” tulis Jandi.
Kemudian Ibnu Jandi
menuliskan, “Koni Kota Tangerang kalau dugaan indikasinya banyak oknum pengguna
narkoba, pedagang narkoba, dan bahkan menjadi bandar narkoba, dan tidak ada
prestasi yang gemilang, maka lebih baik dibubarkan saja”. (ril)
0 Comments