Ilustrasi amnunisi: tanpa dokumen. (Foto: Istimewa) |
NET - Ribuan butir peluru yang terdiri atas berbagai ukuran dan akan dikirim
ke Jayapura, Papua, tertahan di Bandara Soekarno Hatta (BSH), karena tidak dilengkapi
dengan dokumen resmi.
Kapolres Metro BSH Komisaris CH Patoppoi mengatakan ribuan peluru yang akan dikirim ke Jayapura itu digagalkan karena tidak
dilengkapi dengan dokumen resmi. Bahkan
peluru-peluru-peluru tersebut
dikembalikan ke Unit Sendak Polda Metro Jaya agar dilengkapi
persayaratannya.
"Kami kembalikan peluru-peluru itu
ke Unit Sendak Polda Metro Jaya untuk dilengkapi
persyaratannya ," ujar Pattopoi, Selasa (25/8/2015).
Peluru
yang dikirim melalui kargo di BSH, kata Kapolres, adalah
milik Satuan Brimob Polda Papua yang
dikirim melalui jalur protokol Cendrawasih TNI dengan menggunakan
Pesawat GA 656 pada Senin (24/8/2015) pukul 23.30 WIB.
"Karena pengirimannya melalui kargo, tentu ada prosedur
yang harus ditempuh," ungkap Kapolres.
Lebih jauh kapolres menjelaskan pengiriman
amunisi itu diketahui berawal ketika karyawan PT Dima Cargo Kunciran Tangerang,
M Sumadi sedang mengurus pengiriman amunisi di Terminal kargo BSH. Dan pengiriman peluru itu sendiri, atas perintah Komarudin,
petugas Protokol Cendrawasih TNI untuk ditujukan kepada anggota Polda Papua
Barat.
Namun ketika yang bersangkutan ditanyakan oleh
petugas setempat, tidak mampu menunjukkan dokumen resmi. Sehingga digelandang
ke Polrestro BSH untuk diperiksa.
Adapun amunisi yang akan dikirimkan ke Jayapura, Papua itu adalah,
Kaliber 38 SP sebanyak 575 butir, Kaliber 7,62×51 mm sebanyak 1000 butir,
caliber 9×19 mm sebanyak 500 butir, caliber 5,56×45 mm sebanyak 877 butir.
Dengan total keseluruhan sebanyak 2,952 butir peluru. (man)
0 Comments