Arief dan Zaki: Presiden harus rehab total. (Foto: dokumentasi TangerangNET.Com) |
NET – Kekhawatiran
terjadinya krisis air bersih, kini benar-benar melanda warga Kota Tangerang sejak kemarin
hingga Selasa (11/8/2015) malam. Air bersih sebagai kebutuhan setiap orang tidak mengalir sama sekali ke rumah dan warga
kelimpungan.
“Saya terpaksa tidak
mandi pergi kerja tadi pagi. Hanya, cuci muka,” ujar Mukri, karyawan swasta,
kepada TangerangNET.Com, Selasa (11/8/2015).
Hal senada diungkapkan
pula oleh Adit, 35, warga Perumnas II Karawaci. “Di tempat saya pada antre
mandi di masjid. Untung ada air bersih di masjid yang masih menggunakan mesin
pompa air tanah,” ucap Adit, sambil tersenyum.
Bukan saja warga
Karawaci yang kesulitan air, warga Jatiuwung pun mengalami hal yang sama.
Sofyan, warga Jatiuwung, yang sehari-hari bertugas di Pengadilan Negeri (PN)
Tangerang tidak bisa mandi pergi kerja.
“Saya terpaksa mandi
di toilet pengadilan. Yang penting, badan saya hari ini bisa mandi meski di
pengadilan,” tutur Sofyan seraya menambahkan sangat menyesalkan sikap Pemerintah
yang tidak mau merabilitas total Pintu Air Sepuluh.
Pasokan air warga Kota
Tangerang dilaksanakan oleh dua perusahaan minum yakni Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) Tirta Kerta Raharja (TKR) miik Pemerintah Kabupaten Tangerang dan
PDAM Tirta Benteng (TB) milik Pemerintah Kota Tangerang. Kedua perusahaan air
minum tersebut sumber air baku berasal
dari Sungai Cisadane.
Pintu Air Sepuluh
(PAS) Sungai Cisadane di Jalan Sangego, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, sejak dua pekan lalu jebol. Atas jebol Pintu
Air Sepuluh Bupati Tangerang Amed Zaki Iskandar dan Walikota Tangerang Arief
Rahadiono Wismansyah sudah datang meninjau ke lokasi.
Bahkan kedua kepala
daerah itu minta kepada Presiden RI Joko Widodo untuk mengambil langkah agar dilakukan rehab total atas kerusakan yang
dialami oleh Pintu Air Sepuluh. Namun, belum ada tanda-tanda sampai sekarang
Pintu Ait Sepuluh direhab rotal.
Seperti diberikan sebelumnya, akibat musim
kemarau dan jebolnya Pintu Air Sepuluh (PAS) Sungai Cisadane di Jalan Sangego,
Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, kawasan Tangerang Raya krisis air bersih.
“Ini, kita sekarang dalam kondisi darurat air bersih,” ujar Bupati Tangerang
Ahmed Zaki Iskandar, Rabu (29/7/2015).
Krisis air bersih sampai dengan Selasa (11/8/2015) di Kota Tangerang semakin
meluas yang melanda Kecamatan Tangerang, Pinang, Cipondoh, dan Ciledug. “Sampai
kapan kita menunggu air bersih bisa mengalir kembali,” ujar Lilis, warga
perumahan Sekretariat Negera (Sekneg), Kelurahan Panunggangan Utara, Kecamatan
Pinang. (ril)
0 Comments