SOROT TANGERANG - Walikota Tangerang H. Arief R. Wismansyah menyayangkan sikap pemerintah pusat yang tidak melibatkan Pemerintah Kota Tangerang dalam pembahasan penanggulangan banjir nasional yang dilaksanakan di Istana Negara Jakarta, Rabu (11/2).
Hal tersebut disampaikan Walikota di sela-sela kunjungannya ke beberapa titik genangan banjir di Kecamatan Periuk, Kamis (12/2).
"Kami mau mengirimkan surat ke Presiden, karena banjir yang terjadi di Kota Tangerang bukan semata-mata karena kiriman dari Bogor," ujar Arief bersemangat.
Walikota mencontohkan meluapnya kali Angke tidak ada hubungannya dengan kiriman air dari Pintu Air Katu Lampa atau Batu Belah. Banjir di kali Sabi dan Cirarab lebih disebabkan limpahan dari daerah Kabupaten Tangerang.
"Daripada nyalahin Bogor karena ngirim banjir, lebih baik dilakukan komunikasi yang intens antar-daerah dan hal ini membutuhkan peran aktif dari pemerintah pusat," tutur Arief berharap.
Selain itu, terkait penanganan luapan air di wilayah Kecamatan Priuk, Walikota menjelaskan bahwa Pemkot akan mennggunakan sistem polder yang meliputi pembangunan tanggul di sekeliling kali Ledug dan kali Cirarab. Selain menambah kapasitas daya tampung situ Bulakan menjadi dua kali lipat yakni sebesar 1 juta meter kubik.
"Nanti juga akan dibangun sistem pompa di situ Bulakan dan kali Ledug ke kali Cirarab," ucap Arief menjanjikan.
Sementara itu, pada Kamis sore (12/2), Kapolda Metro Jaya, Irjen Unggung Cahyono bersama Walikota juga kembali meninjau para korban banjir Perumahan Mutiara Pluit yang ditampung di Masjid Al Jihad Priuk Damai. Sambil menaiki perahu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, mereka berkesempatan berkeliling meninjau kondisi banjir di Perumahan Mutiara Pluit. (ril)
0 Comments