Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Prof. Eniya Listiani Dewi Jadi Perempuan Pertama Peraih Habibie Award

Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi B. Eng. M. Eng. 
(Foto: Istimewa/BPPT)   

NET - Setelah berhasil menemukan teknologi fuel cell yang menghasilkan enersi bersih dan ramah lingkungan, Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi B. Eng M.Eng, menjadi perempuan pertama peraih Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) 2018. Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Presiden RI ke-3 BJ Habibie dan Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Dr. Unggul Priyanto.

BJ Habibie mengingatkan bahwa negara ini tidak bisa hanya mengandalkan sumber daya alam (SDA). Sebab, SDA telah membiayai pengembangan sumber daya manusia (SDM). "Oleh sebab itu, SDM harus mengembangkan teknologi untuk memberi nilai tambah dari SDA itu," kata BJ Habibie, Selasa (10/7/2018), saat acara "Bacharuddin Jusuf Habibie Technology Award (BJHTA) 2018", di ruang Auditorium Gedung 2 BPPT Lantai 3, Jalan MH Thamrin, Jakarta.

Penerima penghargaan merupakan generasi penerus, Kepala BPPT, Menristekditi, peraih penghargaan dan semua ilmuwan adalah orang-orang pilihan. Sebenarnya, BJ Habibie mengaku banyak orang yang berkompeten pada masing-masing bidang. Namun, semuanya belum aktif dalam masyarakat dan pemerintahan, sebagai satu tim semuanya harus bekerja sama dalam teknologi inovasi.

“Saya bangga sekali, Eniya adalah cucu intelektual saya. Jadi pas ditanya testimoni ya gimana, masa saya harus puji-puji dia. Saya punya tujuh cucu biologis, tapi saya punya jutaan cucu intelektual," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan mengenal Eniya saat menjabat sebagai Menristekdikti dan selalu merespon berbagai inovasi BPPT yang memiliki sumber daya berkualitas.

"Fuel cell ini diharapkan bisa didorong sebagai energi baru terbarukan ke depan lebih baik lagi. Negara manapun tidak akan mampu bersaing dan menjadi pemenang walaupun memiliki jumlah penduduk atau pun SDA besar. Negara pemenang adalah negara yang mempunyai inovasi. Tanpa itu, ketinggalan dari negara lainnya," tutur Nasir.

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto menjelaskan setiap tahunnya BPPT memberikan penghargaan kepada putra-putri terbaik Indonesia melalui karya nyata di bidang teknologi BPPT.

“Apa yang telah dicapai oleh saudara Eniya, tentunya merupakan bagian dari sumbangsih BPPT untuk Negeri,” ucapnya. (dade).

Post a Comment

0 Comments