Muhammad Sayuti: untuk meningkatkan mutu pendidikan Banten. (Foto: Syafril Elain/TangerangNet.Com) |
NET – Badan Akreditasi Nasional
(BAN) Sekolah/Madrasah Provinsi Banten melaksanakan resertifkasi asesor terhadap
29 orang di Hotel Ledian, Jalan Jenderal Sudirman, Kota Serang, Rabu (4/7/2018)
sore.
BAN Pusat Muhammad Sayuti yang
membuka acara tersebut mengatakan kegiatan BAN di seluruh provinsi mulai dilaksankan
sejak Mei 2018 ketika anggaran mulai turun. Di Provinsi Banten kegiatan yang
dilakukan adalah resertifikasi asesor.
“Kegiatan yang dilakukan sekarang
ini adalah melatih apakah asesor yang telah ada ini masih memenuhi syarat dan
memenuhi kualitas yang dibutuhkan. Resertifikasi dilakukan agar cara pandang
asesor tentang akreditasi menjadi lebih baik,” tutur Sayuti.
Sayuti mengatakan asesor harus
dapat meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi Banten secara merata. “Setahu
saya, IPM (Indeks Pembangunan Manusia-red) Provinsi Banten pada posisi 8. Nah,
hal ini perlu ditingkatkan dengan cara meningkatkan mutu pendidikan di Provinsi
Banten,” ungkap Sayuti.
Oleh karena itu, kata Sayuti, pada
periode sekarang ini asesor dibolehkan menjadi asesor lintas jenjang. Artinya,
seorang asesor yang selama ini bertugas untuk menangani tingkat Sekolah Dasar
(SD) bisa juga bertindak tingkat Sekolah Menangah Atas (SMA).
“Sekarang ini dimungkinkan hal
asal asesor punya kesempatan dan kemampuan,” ucap Sayuti.
Sementara itu, Ketua BAN SM
Provinsi Banten Fitri Hilmiyati mengatakan resertifikasi asesor adalah proses
perpanjangan sertifikasi asesor yang masa berlaku sertifikatnya sudah habis
melalui kegiatan pelatihan dan uji kompetensi. Pelatihan ini dilakukan selama
20 jam dalam jangka waktu dua hari.
“Kegiatan ini dilaksanakan dalam
rangka menentukan apakah asesor memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang layak sesuai dengan peraturan yang beralku. Setiap provinsi memiliki
asesor dalam jumlah yang cukup dan dapat mendukung pelaksanaan akreditasi yang
bermutu untuk menjamin pendidikan bermutu,” tutur Fitri.
Baba Sambas, salah seorang asesor
mengatakan pelatihan dan uji kompetisi perlu dilakukan agar setiap asesor
memiliki pengetahuan terbaru. “Kalau kita mengikuti kegiatan ini pikiran dapat
segar kembali,” ujar Sambas. (*/ril)
0 Comments