Gan-Gan R.A.: menggelorakan radikalisme. (Foto: Istimewa/koleksi pribadi) |
Pasca ideologi
komunisme di Uni Soviet tumbang, dan negeri beruang merah pecah menjadi
beberapa negara persemakmuran, Amerika Serikat menjadi panglima perang berjubah
heroisme palsu dalam menghadapi perang baru. Sebuah perang global abad mutakhir
yang sesungguhnya mereka rancang sendiri. Perang global ini ditabuh secara dramatis pada
tanggal 09 September 2001. Ini adalah perang menumpas Aksi Terorisme [War On
Terorism]. Sebuah mega proyek yang didesain Gedung Putih dengan target utama
menghancurkan kekuatan Dunia Islam.
War On
Terorism bertujuan membangun opini publik untuk menyatakan bahwa Islam adalah
sebuah agama yang menggelorakan radikalisme dan fundamentalisme, sebagai
ancaman besar bagi perdamaian dunia. Rezim media massa yang dikuasai oleh
zionisme internasional menyempurnakan rancangan perang global ini dengan
memuntahkan berbagai kebohongan. Dengan begitu, Amerika Serikat leluasa
menyerang Afghanistan, Irak, Lybia, dan Suriah.
Melalui
gerakan politik Illuminati, [Benyamin Franklin, Thomas Jefferson, John Adam dan
Pierre du Simitiere. Mereka merupakan anggota Illuminati tingkat ke-33 ],
sebuah organisasi rahasia yang didirikan bankir elite Yahudi, di mana para
anggotanya adalah para tokoh yang menguasai dunia politik dan ekonomi,
merekalah yang mendalangi hampir semua kejadian besar & perubahan global
yang terjadi di dunia sekitar 3 abad terakhir. Seperti revolusi Perancis,
revolusi Rusia, hingga isu tentang Global Warming merupakan mahakarya yang
diciptakan tangan sihir mereka.
Dunia tengah
digiring oleh perkumpulan kekuatan maha dahsyat dengan satu misi akhir yang
bernama "Novus Ordo Seclorum" atau "New Order of The Ages"
[Tatanan Dunia Baru]. Novus Ordo Seclorum mewujudkan Tata Dunia Global di mana
hanya ada satu "agama universal" yang harus diimani umat manusia di
seluruh dunia, yaitu PLURALISME, di mana orang-orang non-Yahudi merupakan ras
manusia rendah yang tidak layak menjadi Penguasa Dunia dan harus menjadi budak
bagi kepentingan dan kekuasaan orang-orang Yahudi. Para penguasa elite Yahudi
dengan berbagai simbol serta kode yang mereka buat untuk menyampaikan pesan
rahasia yakni Codex Magica [simbol diplomasi gesture dalam komunitas
rahasia kekuasaan elite Yahudi]. Tujuan
utama dari diplomasi simbol ini untuk mengubah persepsi masyarakat dunia
terhadap okultisme.
Codex Magica
adalah bagian dari upaya penyebaran doktrin dan propaganda yang diselundupkan
dalam bentuk komunikasi non verbal. Hasilnya, hampir semua kebudayaan
kontemporer dalam peradaban umat manusia mulai disembah oleh kaum sekulerisme
yang memuja logika tetapi lengah terhadap serangan mematikan yang membunuh
kekuatan terbesar manusia, yakni dimensi transendental. Sebuah ruang estetika
jiwa yang mempertemukan manusia dengan Tuhan.
"Perang
selalu dirancang demi mewujudkan ambisi-ambisi terlarang."
Panglima
Polim, Tangerang, Mei 2019.
Penulis
adalah:
Koordinator
Divisi Komunikasi Eksternal Satgas Advokasi Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah.
0 Comments