Lokasi pertemuan puncak konsolidasi PWI se-Indonesia. (Foto: Istimewa) |
NET - Para Ketua Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi
se-Indonesia diundang oleh PWI Banten untuk konsolidasi puncak di Great
Werstern Serpong, Kota Tangerang, selama dua hari (5 dan 6/5/2018).
“Kami ingin menyamakan sikap dan
langkah organisasi, salah satunya aspirasi anggota yang tetap ingin pertahankan
9 Februari sebagai Hari Pers Nasional (HPN),” ujar Firdaus kepada wartawan di
Serang, Rabu (2/5/2018).
Ketua PWI Banten itu mengatakan
para pengurus dan anggota PWI tidak ada yang setuju hari HPN diubah dari
tanggal 9 Februari menjadi 23 September.
Menurut Firdaus, di Monumen Pers,
Solo, Senin (30/4/2018), ratusan pengurus PWI Pusat dan provinsi sarasehan
membahas soal wacana perubahan hari HPN yang dilontarkan dua wadah wartawan
lain lewat Dewan Pers.
Firdaus menjelaskan hari HPN yang
bertepatan dengan tanggal lahirnya PWI merupakan sejarah perjalanan pers
Indonesia. Di Monumen Pers, Solo, tanggal 9 Februari 1946, merupakan tonggak
sejarah, untuk pertama kali dalam sejarah pergerakan Indonesia berkumpul dan
bersatunya seluruh insan pers Indonesia dan kemudian mendeklarasikan berdirinya
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dalam rangka mempertahankan kemerdekaan dari
rongrongan penjajah. Momentum historis itu tak tergantikan.
Banten sebagai tuan rumah puncak
konsolidasi PWI se-Indonesia yang salah satunya menyoal Hari Pers, kata
Firdaus, suatu kehormatan bagi insan pers di Provinsi Banten.
“Mudah-mudahan, lewat kepercayaan
PWI seluruh Indonesia terhadap PWI Banten sebagai tuan rumah, lahir kesepakan
dan langkah PWI ke depan,” ucap Firdaus berharap.
Firdaus mengajak masyarakat pers
di Banten ikut menyukseskan pertemuan tersebut. “Sebagai tuan rumah, harapan
kami acara ini sukses dan melahirkan sebuah komitmen nasional, yang mampu
menjaga keutuhan masyarakat pers dan menjaga nilai historis dan kejuangan bangsa.
Dari Banten untuk Indonesia,” tutur Firdaus. (rls)
0 Comments