Sejumlah pematau asing saat bertugas pada Pilkada Tangsel 2015. (Foto: Istimewa) |
NET - Pemilihan Kepala Daerah
(Pilkada) yang pemungutan suaranya akan dilaksanakan pada 27 Juni 2018 menarik
minat sejumlah negara asing untuk memantau. Dalam Pilkada serentak pada 2018
ini Badan Pengawas Pemilu Republik Indonesia (Bawaslu RI) mengadakan Electoral
Studies Program (ESP).
Ketua Bawaslu
Provinsi Banten Didih M. Sudi hal mengatakan hal itu, Rabu (30/5/2018) melalui
Siaran Pers yang diterima Redaksi TangerangNet.Com. Acara tersebut akan digelar pada 26 sampai
dengan 28 Juni 2018 ini mengundang penyelenggara Pemilu dan Pemantau dari
negara asing.
Rencananya, kata
Didih, mereka akan mengunjungi Kota Tangerang dan Kota Serang. Masing-masing 10
Tempat Pumungutan Suara (TPS) akan menjadi objek pemantauan. Daerah lain yang
menjadi sasaran kunjungan adalah
Kabupaten Bogor, Kota Bogor, dan Kota Bekasi.
Pada prinsipnya, kata Didih,
Banten siap dipantau oleh lembaga pemantau, baik nasional maupun internasional.
Pada Pilkada 2015, Banten juga menjadi lokasi pantauan lembaga internasional.
Saat itu yang jadi lokasi adalah Kota Tangerang Selatan melalui program berjuluk
Election Visit Program (EVP) KPU RI.
Guna menyamakan persepsi dan
penentuan lokasi TPS, Bawaslu RI bersama Bawaslu Banten, Jabar, dan Panwaslu terkait berkumpul
di Bogor pada Rabu (30/05) ini. Dalam rapat tersebut, dari Banten hadir Ketua
Bawaslu Didih M Sudi dan anggota Nuryati
Solapari bersama Panwaslu Kota Tangerang
dan Kota Serang. Lokasi dipilih berdasarkan keterwakilan karakteristik
daerah.
Ketua Bawaslu Banten meminta
kepada masyarakat dan peserta Pilkada untuk menjaga suasana kondusif Pemilu,
bukan karena dipantau oleh lembaga asing, tapi itu merupakan karakteristik
masyarakat Banten yang egaliter. (ril)
0 Comments