Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya (berdiri): pelayanan pengguna jasa. (Foto: Dade Fachri/tangerangnet..com) |
NET – Setiap pelabuhan dibawah
pengoperasian PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Group melayani 24 jam dan 7 hari dalam seminggu. “Kami
akan terus berinovasi untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa dan
stakeholders," ujar Direktur Utama IPC Elvyn G. Masassya, Senin (2/4/2018).
Hal itu dikatakan Elvyn saat
sharing session dengan mengusung konsep Stakeholders Coffee Morning di Kantor
Pusat IPC. Pada acara tersebut Direktur Utama IPC didampingi oleh Direksi IPC,
para Jenderal Manajer, Direksi Anak Perusahaan IPC Group, dan dihadiri oleh instansi
pelabuhan, asosiasi pengguna jasa, para pengguna jasa serta pelaku perbankan
Pelabuhan Tanjung Priok.
“Kami memastikan terminal di
lingkungan Pelabuhan Tanjung Priok akan selalu memberikan layanan terbaik,
murah, cepat dan efisien kepada pengguna jasa, sehingga dapat memberi kepastian
berusaha bagi pengguna jasa. Saya harap kegiatan ini dapat menjadi media untuk
sinkronisasi seluruh tantangan dan peluang dalam mengawali tahun 2018
ini," ucap Elvyn G Masassya.
Dengan terselenggaranya kegiatan
stakeholders coffee morning, kata Elvyn, IPC Group mendapatkan sejumlah respon
masukan positif dari para stakeholders pelabuhan terkait pelayanan bongkar
muat. Hal ini tentunya menjadi bahan evaluasi agar pelayanan yang diberikan
oleh IPC Group dapat meningkat lebih baik lagi di masa mendatang serta
berkomitmen untuk memenuhi ekspetasi pelanggannya
Menurut Elvyn, Stakeholders Coffee
Morning merupakan agenda rutin perusahaan sebagai salah satu platform untuk
menyatukan orientasi, meningkatkan penyelarasan serta mengoptimalkan kolaborasi
dalam eksekusi bisnis kepelabuhanan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Fokus Stakeholders Coffee Morning,
kata Elvyn, kali ini adalah pada penguatan kekompakkan unsur-unsur pelabuhan
agar dapat menangani tantangan dan peluang secara tepat, baik saat ini maupun
di masa mendatang.
Dengan mengangkat tema “Sinergi
Menuju Era Digital”, kegiatan ini diselenggarakan IPC guna menandai satu
langkah konkret dalam mempererat silaturahmi antara IPC Group dengan para
stakeholders. “Dengan adanya kegiatan sharing session ini IPC berharap dapat
mendengarkan saran dan masukan pada ariara stakeholders guna meningkatkan
pelayanan kepada para pengguna jasa,” tutur Elvyn.
Manajemen IPC, imbuh Elvyn, sangat
menyadari bahwa transparansi informasi serta kesepahaman bersama merupakan
langkah awal dalam eksekusi bisnis kepelabuhanan serta menjadi poin penting
dalam menjalankan bisnis kepelabuhanan yang kompetitif.
Elvyn menjelaskan IPC dalam
upayanya menuju world class port telah mengaplikasikan digital port di
masing-masing cabang pelabuhan dan anak perusahaan melalui berbagai sistem
aplikasi online. Seluruh sistem berbasis online ini terhubung dengan system
layanan tunggal berbasis internet atau INAPORTNET dan terintegrasi dengan
sistem INSW (Indonesia National Single Window). Sistem online ini selain
bertujuan untuk efisiensi juga dapat mengurangi pertemuan antara pengguna dan
penyedia jasa.
Dalam pelayanan bongkar muat, kata Elvyn, dengan diwujudkannya sistem
Delivery Order (DO) Online, pengurusan dokumen hanya membutuhkan waktu satu
hingga dua jam. Hal ini karena sistem tersebut memungkinkan cargo owner atau
forwarder yang mewakili untuk melakukan order dari luar pelabuhan sehingga
tidak perlu lagi datang ke kantor pelayaran untuk mengambil dokumen. Perbedaan
signifikan dengan pola sebelumnya, yakni pola manual dijalankan dengan menggunakan
tenaga kurir yang datang ke kantor pelayaran sehingga memerlukan waktu yang
lebih panjang. (dade)
0 Comments