Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gubernur Banten: Prediksi Tsunami Jangan Resahkan Masyarakat

Gubernur Banten H. Wahidin Halim: jangan dipublikasi. 
(Foto: dokumentasi/tangerangnet.com)   

NET - Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan hasil penelitian yang belum pasti terjadi dan dapat meresahkan masyarakat jangan menjadi acuan terjadinya tsunami. Hal ini kalau dipublikasi membuat masyarakat resah.

Kalaupun dipublikasi, kata Gubernur, harus ada solusi yang membuat warga mendapat perlindungan agar menjadi tenang dan bersiap diri. Namun, bila hanya tentang skala besarnya saja yang dipublikasi akan menimbulkan masyarakat ketakutan.

“Saya mengimbau agar warga yang berada di Kabupaten Pandeglang dan sekitarnya yang diprediksi terjadinya tsunami agar tidak resah. Saya akan berkoordinasi dengan BMKG (Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika-red) untuk mengetahui lebih jauh tentang kemungkinan terjadinya tsunami tersebut,” ucap Gubernur menjawab pertanyaan wartawan di Kota Serang, Rabu (4/4/2018) pagi.

Sementara itu, Kepala BMKG Serang Sugarin mengatakan tentang prediksi terjadi tsunami di wilayah Kabupaten Pandeglang adalah hasil penelitiann yang dilakukan oleh para penelitian. “Hal itu terungkap dalam suatu seminar tentang bencana alam termasuk  kemungkinan terjadi tsunami,” ucap Sugarin.

Sugarin belum tau persis apakah hasil penelitian tersebut akan terjadi tsunami di wilayah Banten terutama di Kabupaten Pandeglang. “Saya akan berkoordinasi dengan BMKG pusat soal tsunami tersebut. Hasilnya, nanti akan saya laporkan kepada Bapak Gubernur,” ung
kap Sugarin.

Sebelumnya ramai diberitakan, peneliti tsunami pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko memprediksi ada potensi tsunami setinggi 57 meter di Kabupaten Pandeglang, Banten. Tsunami ini juga diprediksi akan mencapai Jakarta Utara. Namun, itu semua masih bersifat prediksi awal untuk keperluan antisipasi.

Widjo mengatakan tsunami itu bisa terjadi karena di Jawa Barat tengah diprediksi adanya gempa megathrust di daerah subduksi di selatan Jawa dan Selat Sunda. Salah satu contoh dampak gempa megathrust ini adalah adanya gempa di Banten pada akhir Januari 2018. Apabila kekuatan gempa mencapai 9 skala Richter di kedalaman laut yang dangkal, tsunami besar akan terjadi.

"Di Jawa Barat itu sumber gempa besar. Di situ bisa dikatakan di selatan bisa mencapai 8,8 Magnitudo atau 9 sehingga kaidah umum kalau di atas 7 Magnitudo dan terjadi di lautan dangkal sumbernya, maka potensi tsunami besar akan terjadi di daerah sana (Pandeglang)," kata Widjo di gedung BMKG, Jalan Angkasa Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018). (ril)

Post a Comment

0 Comments