Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Gubernur Banten: Bila Perlu Rakyat Miskin Sakit, Dijemput Dengan Helikopter

Gubernur Banten H. Wahidin Halim: negara harus hadir.
(Foto: Syafril Elain/tangerangnet.com)   

NET – Gubernur Banten H. Wahidin Halim kembali menegaskan program kesehatan pengobatan gratis kepada 2 juta warga tidak mampu tetap jalan. Negara harus hadir setiap kali rakyat mendapatkan kesulitan termasuk saat sakit karena tidak ada biaya.

“Bila perlu, saat rakyat sakit dan tidak mampu datang ke rumah sakit, ada petugas dari Pemda yang menjemput ke rumahnya dengan helicopter. Hal ini seperti sudah dilakukan sejumlah negara maju,” ujar Wahidin Halim, Selasa (10/4/2018).

Hal itu disampaikan Gubernur Banten saat memberikan sambutan pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Banten Tahun 2019 di Hotel Ultimate Ratu Hotel, Kota Serang.

Hadir dalam acara tersebut Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy, perwakilan dari Kementerian Dalam Negeri, perwakilan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasiona (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Naasiona Republik Indonesia, Bupati dan Walikota se-Banten. Hadir pula pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten,  Pemerintah Kabupaten dan Kota se-Banten.

Wahidin mengatakan kalau 2 juta rakyat Banten yang belum tercover untuk membayar premi  Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan siapa yang memperhatikan. “Saya menawarkan dan siapa yang mengurus mereka. Pemerintah harus hadir dan Pemerintah Provinsi serta Gubernur sebagai perwakilan Pemerintah pusat siap melaksanakan tersebut. Lalu kenapa harus dihambat,” ucap Wahidin Halim yang akrab disapa WH tersebut.

Program kesehatan pengobatan gratis tersebut, kata WH, bukan suatu bentuk kampanye dan untuk pecitraan. “Sekarang saya tidak perlu kampanye dan tidak perlu pencitraan tapi bagaimana rakyat tidak mampu berobat itu, ditolong. Kalau kepala daerah sudah tau rakyat susah dan tidak mampu berobat tapi tidak menolong, itu namanya dzalim. Saya tidak mau menjadi pemimpin yang dzalim,” tutur Wahidin kepada wartawan sesuai acara.

Sementara itu, Ketua Dewan Perawakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten Asep Rahmatullah yang hadir pada acara sebagai nara sumber menanggapi gagasan Gubernnur tersebut. “Pak Gubernur kalau berkeinginan untuk warga tidak mampu berobat diangkut dengan helicopter, ide itu cukup bagus. Namun, perlu disiapkan sarana dan prasarananya,” ujar Asep.

Dewan, kata Asep, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Pemerintah Provinsi Banten ikut mendukung program Gubernur dan Wakil Gubernur Banten.  “Yang penting, bagaimana Banten menjadi lebih baik dan berguna bagi seluruh masyarakat,” ucap Asep. (ril)


Post a Comment

0 Comments