NET – "Saat ini BPPT tengah
melakukan pengkajian mengenai Katalysch Drucklose Verolung yang dikenal dengan
nama teknologi KDV,” ujar Kepala Badan Pengajian Penerapan Teknologi (BPPT) Dr
Unggul Prijanto.
Unggul Prijanto mengatakan dewasa
ini, masing-masing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) menghadapi tantangan
tersendiri, khususnya dalam hal penyediaan bahan bakar, menjaga konsistensi
kinerja pembangkit, dan isu lingkungan. Ketergantungan terhadap bahan bakar
minyak dan gas dalam pengoperasian pembangkit juga menjadi permasalahan
tersebut bagi PLTU.
Oleh karena itu, BPPT berupaya meningkatkan penguasaan teknologi. Hal ini
dibuktikan dengan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara BPPT dengan
PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), tentang Pengkajian Penerapan Teknologi dalam
rangka mendukung Kegiatan Pengembangan Teknologi di PJB.
Penandatanganan MoU dilakukan
oleh Kepala BPPT Dr Unggul Prijanto dan Direktur Utama PT Pembangkit Jawa-Bali
(PJB) Iwan Agung First di ruang VIP Room BPPT, Gedung 2 lantai 3, Jalan
Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat 9/3/2018.
Menurut Unggul, teknologi KDV adalah teknologi depolimerisasi
katalitik dengan tekanan rendah yang mampu mengolah batu bara muda, biomassa,
dan limbah plastic menjadi bahan bakar minyak. Hasilnya, memiliki kualitas setara spesifikasi yang
dipersyaratkan oleh mesin generator pembangkit listrik.
"Produk bahar bakar minyak
setara minyak solar ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk substitusi bahan
bakar eksisting yang relative berfluktuasi. Dari sisi harga juga merupakan
satu-satunya institusi di Indonesia dan kawasan ASEAN yang memiliki fasilitas
simulasi pembakaran di boiler (boiler simulator) dalam skala pilot yang dapat
memprediksi kinerja pembakaran dalam suatu boiler baik dari sisi karakteristik
pembakaran maupun prediksi potensi slagging dan fouling akibat penggunaan
batubara yang spesifik," kata Unggul. (dade)
0 Comments