Kondisi terkini Pelabuhan Teluk Tapang: layani angkutan hasil bumi. (Foto: Isi timewa) |
NET - PT Multi Terminal Indonesia (MTI) bersama perusahaan
induknya, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero), mengkaji rencana kerja sama
pengelolaan Pelabuhan Teluk Tapang, Pasaman, dengan Pemerintahan Provinsi (Pemprov)
Sumatera Barat.
"Rapat pembahasan kerja sama sudah digelar MTI dengan
Pelindo II, Pemprov Sumbar, dan Kementerian ESDM di kantor Badan Pengembangan
Daerah (Bapeda) Pasaman, Sumbar.Kementerian ESDM melalui Badan Litbang ESDM
akan mengkaji rencana pembangunan energi listrik di pelabuhan tersebut,"
ujar Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia (MTI) Tony Hajar Andenoworih,
Sabtu (10/3/2018).
Tony mengatakan Pelabuhan Teluk Tapang berfungsi mengurai
kepadatan bongkar muat di Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, selain sebagai
pelabuhan alternatif pengangkut hasil bumi di Pasaman. Akses jalan utama menuju
Teluk Tapang perlu diperhatikan guna kelancaran distribusi logistik.
"Sebab jika akses jalan utama sudah bagus, pengelolaan
pelabuhan tersebut akan berkembang. Potensi alam di sekitar Pelabuhan Teluk
Tapang sangat besar, seperti CPO, bijih besi, peternakan, dan perikanan yang
memungkinkan untuk pembangunan cold storage," ujarnya.
Sementara itu, Perwakilan dari Pelindo II Ratih Farini
selaku VP Hubaga menjelaskan setelah menggelar diskusi dan kunjungan lapangan,
pihaknya segera membuat studi kelayakan pengembangan bisnis pelabuhan itu
melalui sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Semoga dengan bersinergi,
semakin dirasakan BUMN hadir untuk negeri dan dapat meningkatkan taraf hidup
masyarakat setempat.
"Untuk diketahui, MTI diamanatkan oleh Pelindo II untuk
mengemban misi perluasan bisnis logistik di Sumatera Barat. Misi ini sejalan
dengan pengembangan bisnis MTI dengan perluasan layanan logistik di berbagai
daerah. Saat ini MTI sudah beroperasi di Palembang, Surabaya, Semarang, Banten
dan Jakarta," ucap Ratih.
Ratih mengungkapkan MTI ditugaskan menjalankan program
pemerintah lainnya, seperti tol laut dan Sentra Logistik Rumah Kita di Natuna.
(dade)
0 Comments