Dwikorita Karnawati dan pejabat BMKG saat launching. (Foto: Dade Fachry/tangerangnet.com) |
NET – Badan Meteorologi,
Kimatologi dan Geofisika (BMKG) akan meningkatkan layanan bukan hanya terkait
teknologi digital saja melainkan juga menambah jangkauan daerah prakiraan dari
skala kabupaten menjadi kecamatan, serta peningkatan waktu prakiraan dari tiga
hari menjadi tujuh hari ke depan dengan jangka waktu prakiraan setiap tiga jam sebelumnya
dari setiap enam jam.
Kepala BMKG Dr. Dwikorita
Karnawati, M.Sc, Ph.D, mengatakan hal itu Jumat (23/3/2018), saat acara
Launching Nasional Digital Forecast Berbasis Kecamatan, di Kantor BMKG, Jalan Angkasa
1 No. 2, Kemayoran, Jakarta Pusat.
"Peluncuran prakiraan cuaca
berbasis kecamatan yang diinisiasi dengan empat Provinsi yaitu DKI Jakarta,
Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, dan Bali merupakan bentuk dukungan BMKG
dalam penyelenggaraan event yang bertaraf internasional yaitu ASIAN GAMES dan
sidang IMF," ujarnya.
Saat ini, kata Dwikorita, BMKG telah menjadi referensi bagi Pemerintah dan
masyarakat, mulai dari masyarakat lapisan bawah sampai pengambilan kebijakan.
"Salah satu upaya BMKG adalah dengan meningkatkan layanan berbasis digital
dan terintegrasi secara nasional,” ucap Dwikorita.
Menurut Dwikorita, dalam rangka
memperingati Hari Meteoroligi Dunia pada 23 Maret 2018 dengan tema
"Weather Ready Climate Smart" BMKG terus menerus berupaya untuk
meningkatkan kualitas dan jenis layanan informasi cuaca.
Sementara itu, Deputi Meteorologi
BMKG, Rahadi Prabowo Mulyono menjelaskan terjadi peningkatan suhu rata-rata
mencapai 33-34 derajat Celcius saat terjadi fenomena equinox pada 23 Maret
posisi matahari berada pada garis ekuator dan matahari mencapai titik kulminasi
sehingga terjadi peningkatan suhu.
"Kecenderungannya pada 23
Maret akan lebih hangat dibandingkan hari-hari lainnya. Equinox adalah salah
satu fenomena astronomi dimana matahari melintasi garis khatulistiwa dan secara
periodik berlangsung dua kali dalam setahun, yaitu pada Maret dan
September," kata Rahadi.
Saat fenomena ini berlangsung, di
luar bagian bumi hampir relatif sama, termasuk wilayah yang berada di subtropis
bagian utara maupun selatan.Keberadaan fenomena tersebut tidak selalu
mengakibatkan peningkatan suhu udara secara drastis, dimana kita ketahui
rata-rata suhu maksimal di wilayah Indonesia bisa mencapai 32-36 derajat Celcius.
(dade)
0 Comments