Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah dan pejabat Pemkot saat sidak.
(Foto: Man Handoyo/tangerangnet.com)
|
NET - Pemerintah Kota (Pemkot)
Tangerang terus mengebut pembangunan dua jembatan yang menghubungkan sisi Barat
dan Timur Kali Cisadane. Proyek Jembatan Teuku Umar dan Dadang Suprapto
tersebut menggunakan sistem kontrak proyek multiyears atau tahun jamak.
"Mudah-mudahan bisa segera
beroperasi, mengingat pentingnya keberadaan kedua jembatan tersebut bagi mobilitas
masyarakat," ujar Walikota Arief R. Wismansyah saat mengecek progres
pembangunan Jembatan Teuku Umar, Kamis (4/1/2018).
Arief mengatakan keberadaan dua
jembatan tersebut sangat vital bagi kelancaran transportasi masyarakat. Selain
tentunya juga bisa menjadi landmark baru bagi Kota Tangerang seperti halnya
keberadaan Jembatan Dadang Suprapto yang berada di Gerendeng akan menghubungkan
Jalan Dadang Suprapto dengan Jalan Benteng Makasar, Sukarasa. Selain berfungsi
untuk mengurai kemacetan lalulintas, nantinya juga akan dilengkapi dengan
pedestrian dan nanti ada beberapa bagian yang transparan dipasangi kaca
dilengkapi dengan ornamen atau ukiran yang menggambarkan identitas Kota
Tangerang.
Sebagai informasi, pembangunan dua
jembatan tersebut, dibiayai oleh APBD Kota Tangerang yang bersumber dari
bantuan Provinsi Banten. Total biaya mencapai Rp 57,4 miliar. Dengan
spesifikasi untuk Jembatan Dadang Suprapto panjang 115 meter, lebar 11 meter,
sedangkan Jembatan Teuku Umar panjang 100 meter dan lebar 10 meter.
Dalam kesempatan tersebut, Arief mengecek kondisi jalan di sekitar dua jembatan
tersebut. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa geometri jalan di sekitar
jembatan cukup memadai bila dibebani oleh kendaraan dengan volume padat seperti
saat ini.
“Ada beberapa geometri jalan yang
perlu diperbaiki sehingga bisa memperlancar lalu lintas. Seperti di ujung Jalan
Teuku Umar yang menuju Jalan Perintis Kemerdekaan," imbuhnya.
Selepas melihat progres pembangunan
Jembatan Teuku Umar, Walikota yang ditemani oleh Kepala Dinas Bina Marga dan
Sumber Daya Air (Bimasda) Nana Trisyana dan Asisten Tata Pemerintahan Ivan
Yudhianto meninjau ruas Jalan Imam Bonjol tepatnya di perbatasan Kota Tangerang
dan Kabupaten Tangerang. Di lokasi yang memang menjadi simpul kemacetan di
daerah Karawaci tersebut Walikota meminta kepala Kadis Bimasda untuk
berkoordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan (Dishub) mengurai kemacetan yang
ada.
"Kalau perlu dibuat skenario
rekayasa lalu lintasnya. Lakukan uji coba saja dulu sama Dishub. Nanti kalau lancer,
kita permanenkan," tukas Wali Kota.
Dihububgi terpisah, Kepala Dinas
Perhubungan Kota Tangerang Saeful Rohman membenarkan rencana rekayasan lalu
lintas untuk mengurai kemacetan di perbatasan Kota Tangerang dengan Lippo
Karawaci.
"Kita sedang kaji
skenarionya, kemarin kita sudah lakukan survey ke lapangan bersama dengan Dinas
Binamarga dan SDA," ujarnya.
"Nanti untuk kendaraan yang
dari arah Lippo Karawaci yang mau menuju ke jalan tol atau Komplek Pinangsia,
kita arahkan berputar ke arah Palem Semi. Jadi tidak langsung belok
kanan," terangnya.
Disinggung soal penerapannya,
Saeful menjelaskan pihaknya masih memerlukan berbagai persiapan termasuk
terkait marka jakan dan trafic lightnya.
"Minggu depan, kita
sosialisasi dulu sekalian membangun markanya," ucap Saeful. (man)
0 Comments