Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

IPW: Brimob Koboi Di Bogor Harus Dipecat Polri

Neta S. Pane: berdampak pada Pilkada.
(Foto: Istimewa)  
NET - Brimob koboi di Bogor harus segera dipecat Polri. Sebab tindakannya yang menembak mati anggota Partai Gerindra sudah mencoreng citra Polri dan Korps Brimob.

Ketua Presidum Ind Police Watch (IPW) Neta S. Pane menilai tindakan Brimob koboi itu bisa mengganggu kepercayaan publik maupun ektabilitas 10 anggota Polri yang akan mengikuti Pilkada Serentak 2018.

“Apalagi dalam pilkada itu mantan Dankor Brimob ikut dalam Pilkada di Maluku,” ujar Neta yang disampaikannya melalui Siaran Pers, Senin (22/1/2018).

Untuk itu, kata Neta, Polri harus mengusut tuntas kasus Brimob koboi di Bogor ini. Pelaku harus dihukum berat dan dipecat dari kepolisian. Jika melihat kronologis kasus penembakan tersebut, jelas latarbelakangnya adalah sikap arogansi aparatur keamanan.

“Ada tiga pertanyaan di balik kasus penembakan ini. Pertama, dari mana anggota Brimob tersebut mendapat senjata api karena senjata api yg digunakan untuk menembak korban sepertinya bukan senjata organik Korps Brimob,” tutur Neta.

Kedua, kata Neta, dari mana anggota Brimob itu bisa mendapatkan motor gede sehingga dia bisa bersikap begitu arogan dan semena- mena dengan anggota masyarakat. Ketiga, kasus penembakan ini menunjukkan betapa lemahnya pengawasan terhadap anggota Korps Brimob oleh atasan dan institusinya, sehingga seorang anggotanya bisa bebas bergentayangan pada malam hari dengan membawa senjata api.

“Sikap semau gue anggota Brimob itu menunjukkan bahwa ada masalah serius di lembaga elit kepolisian tersebut. Antara lain atasannya tidak punya wibawa dan tidak mampu mengawasi sikap prilaku anak buahnya,” ucap Neta.

Kasus penembakan itu, kata Neta, tentu sangat mencoreng Korps Brimob dan bisa berpengaruh serius pada mantan Dankor Brimob yang akan mengikuti Pilkada di Maluku. Bagaimana pun ini akan membuat masyarakat takut jika bertemu dan berurusan dengan anggota Brimob.

“Untuk itu, Polri harus mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas atasannya yang ceroboh mengawasi anak buahnya. Gerindra harus terus mengawasi kasus ini agar diusut tuntas dan agar tidak terulang lagi. Selain itu, Korps Brimob perlu meminta maaf kepada publik atas kasus ini,” tutur Neta menyarankan. (*/ril)


Post a Comment

0 Comments