Berita Terkini

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Siklon Tropis Dahlia Melemah, Waspada Hujan Sangat Lebat

Dwikorita Karnawati: dalam area tanggung jawab TCWC Jakarta. 
(Foto: Dade Fatir/Tangerangnet.com)   
NET - Dari data satelit dan data radar akhirnya perlu diketahui bahwa pada tanggal 3 Desember 2017 jam 19:00 Wib, Siklon Tropis "Dahlia", telah melemah dan menjadi Depresi Tropis (Ex-Dahlia). Sementara itu, utuk bibit Siklon tropis di Barat Laut Aceh yaitu dengan kode 93 W, di perkirakan waktu dalam 48 jam ke depan mengalami penguatan Siklon Tropis dengan pergerakan ke arah Barat Laut menjauhi wilayah Indonesia.

"Meskipun, bibit siklon tropis tidak berada dalam area tanggung jawab TCWC Jakarta, namun dampaknya masih signifikan terhadap wilayah Indonesia terutama di sebagian wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat,” ujar Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Prof. Dr. Dwikorita Karnawati, Senin (4/11/2017).

Kondisi tersebut juga dampak pada peningkatan tinggi gelombang hingga 4 meter, angin, kenceng, hujan lebat dan potensi kilat dan petir," kata Dwikorita kepada wartawan di kantor BMKG, Jalan Angkasa I No 2, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Dwikorita mengatakan dalam tiga hari ke depan, masih terdapat beberapa potensi cuaca ekstrem antara lain hujan lebat hingga sangat lebat di Aceh, Sumatera Utara,  Bengkulu, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusat Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Papua.

Angin kencang, kata Dwikorita, sekitar 20 knot di sebagian Aceh dan Sumatera Utara di perairan Utara Pulau  Sabang, Perairan Utara, dan Barat Aceh, Perairan Barat Pulau  Simeulue-Kepulauan Mentawai, Samudra Hindia Barat Sumatra, Perairan Utara Kepulauan Anambas-Kepulauan Natuna, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur.

“Secara umum, masyarakat diimbau agar waspada potensi genangan, banjir maupun longsor bagi yang tinggal di wilayah berpotensi hujan lebat terutama di daerah rawan banjir dan longsor," ujarnya.

Dwikorita mengingatkan agar waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang dan roboh, dan tidak berlindung di bawah pohon. Jika hujan disertai kilat dan petir. Waspada kenaikan tinggi gelombang karena hujan lebat disertai angin kencang yang berbahaya bagi kapal berukuran kecil. Sebaiknya menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi merada.

"Pada skala global kondisi ENSO (El Nino Southem Oscilation) pada akhir tahun ini masih pada skala netral meskipun ada potensi La Nina lemah pada awal tahun 2018. Periode Desember 2017-Februari 2018 merupakan periode puncak musim hujan 2017/2018, khususnya wilayah Sulawesi Selatan, Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara," ungkap Dwikorita.

Perlu diwaspadai, kata Dwikorita,  wilayah yang secara historis rentan dan berpotensi akan terjadinya bencana Hidrometeorologi seperti banjir, genangan, dan longsor.  (dade)

Post a Comment

0 Comments